-
Prediksi: Real Madrid vs Real Sociedad
45 menit lalu -
Napoli Bungkam Benevento 2-0 dengan 10 Pemain
49 menit lalu -
Berita Duka: Sapriyadi Meninggal Dunia
47 menit lalu -
Dovizioso Simpan Dendam pada Yamaha karena Valentino Rossi?
27 menit lalu -
Pedagang hingga Wartawan Siap Divaksin Covid-19 di Bogor
37 menit lalu -
Imbangi Man United, Tuchel Nilai Chelsea Sudah Lebih Baik
26 menit lalu -
Lihat, Banyak Wanita Diamankan Polisi di Solo, Hmm
36 menit lalu -
Live Streaming Liga Spanyol: Villarreal vs Atletico Madrid
43 menit lalu -
Inter Menang Telak, Conte Ingin Nikmati Laga Roma vs Milan
16 menit lalu -
Pria Denmark Keliling 194 Negara Selama 7 Tahun Tanpa Naik Pesawat
43 menit lalu -
Eks Loyalis SBY Sentil KPK, Kalau Berani Usut Dana Formula E
26 menit lalu -
Hokinya Tingkat Dewa, 3 Shio Bakal Kaya dan Bahagia
46 menit lalu
Lebih dari 90 Ribu Warga AS Diperkirakan Meninggal Akibat Covid-19 dalam Tiga Pekan ke Depan

WASHINGTON - Lebih dari 92.000 warga Amerika Serikat (AS) diperkirakan meninggal karena virus Covid-19 pada kurun waktu tiga minggu ke depan.
Hal ini diungkapkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC). Diketahui lebih dari 38.000 warga AS telah meninggal karena Covid-19 dalam dua minggu pertama awal tahun ini.
Jumlah kenaikan ini dianggap menakutkan dan mencerminkan apa yang telah berulang kali diperingatkan oleh para ahli kesehatan masyarakat:
Meskipun dengan vaksin yang sudah mulai tersebar, namun negara Paman Sam ini masih menghadapi masa-masa yang penuh tantangan di masa depan.
Dengan tingginya angka kematian akibat Covid-19, para peneliti mengatakan pandemi akan mengurangi harapan hidup warga AS lebih dari setahun menjadi 77,48 tahun pada 2020. Angka ini lebih rendah dari tahun mana pun sejak 2003.
"Beberapa penurunan harapan hidup dapat bertahan setelah tahun 2020 karena kematian akibat Covid-19 yang berkelanjutan dan dampak kesehatan, sosial, dan ekonomi jangka panjang dari pandemi," terang Theresa Andrasfay dari University of Southern California dan Noreen Goldman dari Princeton University's Office of Population Research yang ditulis dalam "Proceedings of the National Academy of Sciences".
Menurut data Proyek Pelacakan Covid-19, saat ini lebih dari 130.300 orang dirawat di rumah sakit karena virus tersebut.
(Baca juga: Warga AS Dibayangi Kekhawatiran Jelang Pelantikan Biden)
Sementara itu, di Pennsylvania, para pejabat mengatakan jumlah rawat inap mendekati dua kali lipat dari puncak yang dialami selama musim semi. Gubernur Louisiana mengatakan awal pekan ini negara bagian mengalami lonjakan besar pasien yang datang dan rawat inap akibat infeksi.
Di Arizona dilaporkan angka rawat inap dan ICU Covid-19 tertinggi, pada Selasa (12/1).
Di Los Angeles County, sekitar satu dari tiga penduduk telah terinfeksi virus sejak awal pandemi. Virus ini terus meningkat di tempat kerja, sekolah dan tempat penitipan anak.
Pejabat di Los Angeles mengatakan pihaknya belum sepenuhnya melihat efek penularan dalam periode dari sekitar Natal hingga Tahun Baru.
Adapun di ibukota negara, Washington, DC, angkanya tercatat semakin tinggi. Saat ini, rata-rata ada lebih dari 320 kasus baru setiap hari - naik sekitar 38% dari minggu sebelumnya. DC telah melaporkan total lebih dari 32.600 kasus Covid-19 sejak dimulainya pandemi, sekitar 10% di antaranya terjadi di awal tahun ini.