-
Pemilik Gedung Roboh Akibat Gempa Jadi Tersangka
18 jam lalu -
Support FDR Day, PT Tarakusuma Indah Ingin Menguatkan Brand INK
19 jam lalu -
Riot Siap Rilis Gim RPG dengan Latar Belakang League of Legends
15 jam lalu -
Unjuk Rasa Menolak UU Anti-Islam India Berujung Kerusuhan, Enam Stasiun Kereta Api Dibakar
15 jam lalu -
Terbukti Korupsi, Mantan Presiden Sudan Cuma Dikirim ke Pusat Rehabilitasi
14 jam lalu -
FSCM Berikan Diskon 30% di FDR Day 2019, Tigaraksa
18 jam lalu -
Mahalnya Pilkada Langsung Hingga Habiskan Uang Rp 100 miliar
14 jam lalu -
FOTO: Pencak Silat, Warisan Budaya Dunia UNESCO
18 jam lalu -
Tertinggal 10 Angka dari Liverpool, Rodgers: Leicester Tak Bicara Gelar Juara Liga Inggris
14 jam lalu -
Google Assistant Versi Mobile Sudah Disuntik Fitur Interpreter
15 jam lalu -
Cerita Akhir Pekan: Omah Kecebong dan Pelestarian Kebaya Lewat Wisata di Yogyakarta
23 jam lalu -
Toni-Ann Singh dari Jamaika Sabet Gelar Miss World 2019
22 jam lalu
Lepaskan Stigma Partai Jadul, Golkar Diminta Akselerasi dan Modernisasi

Penulis : Bambang Subagio
Editor : Dora
- Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo menilai sudah saatnya Partai Golkar melakukan re-branding, untuk menyesuaikan diri terhadap tantangan dan perubahan zaman.
Golkar harus mau melakukan perubahan dari dalam agar mampu berbaur dengan generasi milenial yang demokratis dan anti-ketergantungan.
"Untuk melepaskan diri dari stigma partai jadul menjadi partai masa depan yang membanggakan generasi milenial, saya minta golkar terus melakukan akselerasi dan modernisasi," kata Bamsoet saat menjadi keynote speaker Diskusi Publik 'Golkar Mencari Nahkoda Baru', di Jakarta, Selasa (12/11/2019).
Bamsoet berpendapat, Golkar bisa membentuk gugus tugas khusus yang pro aktif lebih dekat dengan generasi milenial. Pola lama dalam upaya merangkul konstituen atau simpatisan partai harus diubah, disesuaikan dengan perilaku dan budaya milenial.
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia itu mengatakan, sebagai partai politik tertua di Indonesia yang akan menggelar musyawarah nasional Desember nanti, Golkar harus konsolidasi membangun kembali kekuatan dengan merangkul semua golongan dan komunitas.
"Setelah melihat perolehan suara yang tidak menggembirakan dari Pemilu 2019, kehilangan 1,2 juta suara dan enam kursi DPR RI," ujarnya.
Karena panggilan sejarah, Golkar harus menyatukan kembali berbagai kekuatan yang lama terserak menjadi satu kekuatan penuh.
"Para purnawirawan dan keluarga TNI/Polri serta satkar ulama, MDI dan Al Hidaiyah selama ini jalan sendiri-sendiri," ujar Bamsoet. ***