-
Legenda Liverpool Bela Aksi Darwin Nunez Tanduk Lawan
46 menit lalu -
Tite Serang Kylian Mbappe yang Sindir Sepak Bola Amerika Selatan
43 menit lalu -
Pelatih Persikabo 1973 Djajang Nurjaman Keluhkan Jadwal Padat Liga 1 2022/2023
52 menit lalu -
Hadiri Peringatan Hari Konstitusi di Gedung MPR RI, Menpora Singgung Kesepakatan Para Pendiri Bangsa
49 menit lalu -
Bekali Pengurus Partai Perindo, KPK: Melanjutkan Perjuangan Para Pahlawan
47 menit lalu -
Banjir Bandang Hantam China, Belasan Orang Tewas
46 menit lalu -
Nahas! Pekerja Rel Tewas Terserempet Kereta Usai Dokumentasikan Pekerjaannya
40 menit lalu -
PJSI Gelar Menpora Cup 2022
58 menit lalu -
Harapan Disbudpar Sumsel dengan Adanya Lomba Makan Pempek Terbanyak di HUT RI
48 menit lalu -
Divonis 6 Bulan, Putra Siregar & Rico Valentino Segera Hirup Udara Bebas, Kapan?
35 menit lalu -
Telah Lama Punah, Ilmuwan Berusaha Bangkitkan Kembali Harimau Tasmania dengan Rekayasa Genetika
37 menit lalu -
Sukarelawan Ganjar Ramaikan Hari Kemerdekaan di Ponorogo dengan Lomba Menangkap Ikan
57 menit lalu
0
Lokasi Purnawirawan TNI Meninggal Dikenal Angker

Terlepas dari kondisi kurang fit dan usia yang tergolong sepuh sehingga diperkirakan memicu korban terjatuh, namun kawasan di sekitar ditemukannya jenazah korban memang selama ini dikenal angker. Kawasan ini disebutkan banyak dihuni wong samar.
Bahkan dulu sekitar tahun 1996 pernah terjadi kejadian mengerikan. Banyak buruh proyek yang hendak membangun perumahan di dekat lokasi teriak dan menangis karena diganggu wong samar. Mereka merasa dibuang dengan cara digotong. Karena ketakutan mereka pun tak berani tinggal di bedeng hingga harus menginap di rumah warga.
Di kawasan ini juga sering ada orang jatuh dan sempat ada jatuh ke sungai lalu meninggal. Pantauan di lokasi, Kamis (30/6) siang suasana di kawasan tersebut memang agak sepi. Sebab sepanjang Tukad Yeh Dati ini adalah areal kebun warga meskipun di bagian atas sudah ada perumahan. Hingga sekarang disebutkan warga kalau sudah malam hari warga setempat tak berani lewat sendirian.
Sejumlah kendaraan yang lewat pun terlihat meminta ijin dengan cara membunyikan klakson. Bendesa Adat Jadi, I Wayan Diyana Suyasa Budiman membenarkan bahwa di lokasi tempat purnawirawan TNI meninggal angker. Dikatakan angker karena banyak orang pintar menerawang melihat wong samar. "Memang dikenal angker, penghuninya banyak wong samar," jelasnya.
Angkernya lokasi sudah terkenal sejak dulu. Bahkan sempat di tahun 1996 ketika mulai ada pembangunan perumahan tepat di atas sungai, buruh bangunan itu tak berani tinggal di bedeng. Mereka terus diganggu para wong samar dan mereka merasa dirinya dibuang. "Mereka menangis, tidak berani tinggal di bedeng. Akhirnya menginap ke rumah warga," ungkap Bendesa Suyasa Budiman. Gangguan itu terjadi karena mereka lupa menghaturkan piuning saat hendak mulai pembangunan.
"Selain kejadian aneh itu, dulu banyak orang jatuh di lokasi, bahkan ada juga yang sampai meninggal jatuh ke sungai itu," tambah Suyasa Budiman.
Hingga kini kata Suyasa warga yang mengetahui areal angker ini tak berani sembarangan sendirian di lokasi tersebut. Apalagi malam hari tidak berani ada yang lewat sendirian.
"Orang pintar yang menerawang juga menyebutkan tempat tersebut banyak dihuni wong samar," jelasnya. Sementara perihal Ida Bagus Oka yang ditemukan meninggal ini memang sering pulang pergi ke rumahnya. Rumahnya yang ada di Banjar Jadi Desa ini digunakan untuk lancong saja, sementara sore harinya pulang ke gria di Banjar Umadiwang, Desa Batanyuh, Kecamatan Marga. "Beliau juga punya kandang babi di lokasi itu," tambah Bendesa Suyasa Budiman. Sementara menurut warga sekitar sebelum ditemukan meninggal sehari sebelumnya pada, Selasa (28/6) korban masih dilihat membeli pulsa. Kesehariannya Ida Bagus Oka ini pulang pergi ke rumahnya di Banjar Jadi Desa tersebut.
Seperti diberitakan seorang Purnawirawan TNI, Ida Bagus Ketut Oka,82, ditemukan meninggal dunia di Tukad (Sungai) Yeh Dati perbatasan Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri dengan Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan, Rabu (29/6) sore. Korban diketahui meninggal setelah tak pulang ke rumahnya di Banjar Umadiwang, Desa Batanyuh, Kecamatan Marga, Tabanan.
Informasi yang dihimpun, peristiwa ini bermula dari korban hilang sejak, Selasa (28/6) sekitar pukul 16.00 Wita. Sore itu korban tak pulang ke rumahnya di Banjar Umadiwang, Desa Batannyuh. Keluarga sempat menghubungi korban melalui telepon, namun tak ada jawaban. *des
Sumber: Nusabali
Berita Terkait
Berita Populer Dari Nusabali