-
Hasil PSIS Semarang vs Persik Kediri di Pekan Ke-5 Liga 1 2022-2023: Laskar Mahesa Jenar Menang 2-1!
48 menit lalu -
Media Vietnam Bongkar Rencana Ganas Timnas Vietnam U-19 Jelang Hadapi Timnas Indonesia U-19 di Kualifikasi Piala Asia U-20 2023
47 menit lalu -
Kabar Baik, Tingkat Kesembuhan Covid-19 Hari Ini Bertambah 5.250 orang
44 menit lalu -
Gandeng Pos Indonesia, Hary Tanoesoedibjo: MotionCredit Bantu Pertumbuhan Ekonomi Nasional
57 menit lalu -
Thomas Frank: Tak Perlu Kaget Brentford Kalahkan Manchester United
29 menit lalu -
Hasil PSIS vs Persik: Melejit ke Posisi 7
53 menit lalu -
Rupiah Ditutup Melemah ke Rp14.836/USD
44 menit lalu -
Bima Sakti Komentari Ketum PSSI dan Menpora yang Angkat Piala
41 menit lalu -
Hasil Barito Putera vs Bali United di Liga 1 2022-2023: Serdadu Tridatu Menang Tipis 2-1
18 menit lalu -
DWP 2022 Umumkan Jadwal dan 8 Pengisi Acara Fase Pertama
52 menit lalu -
BARDI Smart Home Ekspansi ke Pasar Singapura
34 menit lalu -
Midea Indonesia Luncurkan 3 Produk AC Terbaru, Fiturnya Canggih, Lihat nih
33 menit lalu
Manfaatkan Medsos untuk Lestarikan Budaya

JAKARTA -- Budaya digital saat ini tengah dihadapkan pada berbagai kondisi akibat globalisasi. Beberapa di antaranya terkait mengaburnya wawasan kebangsaan, menipisnya kesopanan, dan media digital yang lebih banyak menjadi panggung untuk budaya asing.
Dosen STIE Mandala dan PMII Zainul Hasan mengatakan, sejumlah permasalahan itu terjadi karena minimnya pengetahuan akan hak-hak digital, kebebasan berekspresi yang kebablasan, berkurangnya toleransi, dan penghargaan akan perbedaan. Hal tersebut disampaikan Hasan dalam webinar Makin Cakap Digital wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur yang digelar belum lama ini.
Hasan mengatakan, pengetahuan dasar akan nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika harus menjadi landasan kecakapan digital. "Perilaku digitalisasi kebudayaan harus maksimal dengan memanfaatkan teknologi informasi komputer (TIK). Selain itu, perlu adanya pengetahuan dasar untuk mencintai produk dalam negeri, serta pengetahuan akan hak-hak digital," kata dia dalam keterangan yang diterima, Kamis (30/6).
Dia menegaskan, promosi kebudayaan negeri sendiri sangat diperlukan agar berbagai hal yang membuat kebudayaan hilang tergerus bisa diminimalkan. Dengan demikian, kata Zainul, kebudayaan asli akan tetap lestari serta tak ada kejadian klaim kebudayaan oleh negara lain.
"Agar budaya kita tidak terlupakan dan diklaim negara lain, setiap orang bisa mulai dari diri sendiri dan jangan lupa mempromosikan lewat media digital seperti konten TikTok, Instagram, Twitter dan lainnya," kata Hasan.
- Hentikan Membuat Konten Medsos Berujung Maut
- Beli Migor dan Pertalite Pakai Aplikasi, Ridwan Kamil: Kuasai Budaya Digital
- MUI Minta Masyarakat Waspada Informasi di Medsos Cegah Terorisme
- Penampakan Gerhana Matahari yang Menakjubkan dari Luar Angkasa
- Percepat Penurunan Stunting, Pemkab Kuningan Gelar Rembuk Stunting