-
ASPIMTEL pilih pengurus baru periode 2023-2026
55 menit lalu -
Dikembalikan Jaksa, Polri Lengkapi Berkas Perkara Ismail Bolong
56 menit lalu -
Strategi Sarwo Edhie Wibowo saat Pepera 1969
52 menit lalu -
Dana resmi implementasikan layanan BI-FAST
45 menit lalu -
5 Fakta Pertemuan Jokowi-Megawati di Istana, Apa Saja yang Dibahas?
59 menit lalu -
Penjelasan Lengkap Sri Mulyani soal Transaksi Janggal Rp300 Triliun
45 menit lalu -
Prakiraan Cuaca Bali Sehari Sebelum Nyepi: 4 Kabupaten Hujan, Dominan Cerah Berawan
58 menit lalu -
Tesla Jadi Investasi di Indonesia? Luhut: Pembicaraan Sudah Sangat Maju
37 menit lalu -
Jadwal Lengkap KRL Jogja-Solo, Selasa 21 Maret 2023
37 menit lalu -
Cuaca di Sumsel, Selasa 21 Maret, Berpotensi Hujan Sedang dan Lebat, Waspadalah
44 menit lalu -
Curhat Fatimah Ditagih Bea Cukai Rp4 Juta Gegara Kirim Piala, Kemenkeu Minta Maaf
41 menit lalu -
5 Calon Juara Liga Eropa 2022-2023 Memasuki Perempatfinal, Nomor 1 Manchester United
30 menit lalu
Manuver Jitu Srikandi Ganjar Atasi Angka Perempuan Putus Sekolah

GenPI.co - Manuver jitu dilakukan oleh tim Srikandi Ganjar untuk mengatasi angka perempuan yang putus sekolah.
Seperti diketahui, sebelumnya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengeluarkan data mengejutkan di mana ada ribuan anak putus sekolah pada ajaran 2020/21.
Dari data tersebut, Kemendikbudristek mencatat anak-anak di wilayah Jawa Barat menjadi yang paling banyak mengalami putus sekolah, yakni 10.884 siswa.
Sebanyak 10.884 siswa di wilayah Jawa Barat mengalami putus sekolah, dari tingkatan SD, SMP, SMA dan SMK baik negeri maupun swasta.
Vurry Bilqis selaku juru bicara Srikandi Ganjar wilayah Jawa Barat mengakui, dirinya dan tim sangat khawatir dengan kondisi memprihatinkan tersebut.
Dalam pandangan Vurry, banyak faktor yang terjadi sehingga bisa membuat anak-anak di wilayah Jawa Barat mengalami putus sekolah.
"Ada banyak faktor yang melatarbelakangi mengapa mereka putus sekolah, seperti persoalan ekonomi, senang bermain hingga menikah dini atau bahkan memilih untuk bekerja," ungkap Vurry dalam rilis yang diterima GenPI.co, Minggu (5/2).
Vurry yang hadir dalam kegiatan Sosialisasi Terhadap Para Remaja Putus Sekolah Yang Memiliki Potensi Berwirausaha di Kota Bandung, Sabtu (4/2) itu juga menjelaskan beberapa hal yang membuat kondisi tersebut kian diperparah.
Salah satunya adalah adanya kebijakan siswa SMA sederajat untuk membayar SPP ke sekolah setiap bulannya.
Berangkat dari hal tersebut, Vurry melalui relawan Srikandi Ganjar berinisiatif untuk membantu pemerintah dalam memfokuskan program peningkatan mutu dan kualitas pendidikan.
"Inisiatif kami sebagai relawan Srikandi Jawa Barat dalam membantu pemerintah dalam memberikan perhatian untuk keberlangsungan dunia pendidikan, terutama pada siswa yang berada di bawa garis kemiskinan di Jawa Barat," lanjutnya.
Srikandi Ganjar Jawa Barat mengundang sejumlah anak muda, khususnya perempuan yang 2020/2021 mengalami putus sekolah yang kemudian memberikan edukasi dan bantuan terhadap perempuan yang terdampak.
"Kami adakan semacam kegiatan konseling kepada perempuan yang mengalami putus sekolah. Serta memberikan bantuan dalam bentuk program kejar paket dan bantuan wirausaha kepada perempuan putus sekolah di Kota Bandung," ungkapnya.
Harapannya, dengan adanya kegiatan ini para perempuan akan lebih menata dan mempersiapkan masa depannya dengan baik.
"Pastinya kami berharap dengan adanya kegiatan ini akan memotivasi mereka untuk lebih peduli terhadap dunia pendidikan, apalagi kan mereka sudah punya penerus, jadi jangan sampai generasi penerusnya mengalami hal yang sama," ungkapnya.(*)
Simak video pilihan redaksi berikut ini: