-
Hati-hati Komisaris dan Direksi BUMN, Ada Sanksi Menanti Jika Langgar Permen Soal PMN
53 menit lalu -
Dugaan Suap Pegawai Pajak, Sri Mulyani: Sudah Mundur
59 menit lalu -
Bali Jajagi Ekspor Komoditas Pertanian ke Jepang
56 menit lalu -
Bertemu PT LIB, Pemkot Bandung Optimistis Stadion GBLA Jadi Venue Piala Menpora 2021
53 menit lalu -
Ingin Bela Pemilik Sah, Irjen Fadil Imran Perkuat Satga Mafia Tanah
50 menit lalu -
Ibrahimovic: Saya Tak Punya Masalah Pribadi dengan Lukaku
43 menit lalu -
Osmo, Gim Edukatif Berbasis AI untuk Anak Resmi Hadir di Indonesia
54 menit lalu -
Jokowi Cabut Pepres Investasi Miras, Mahfud: Bukti Pemerintah tak Alergi Kritik
43 menit lalu -
Belanja Jorjoran, PSS Sleman Ogah Disamakan dengan Klub Eropa
34 menit lalu -
Masa Pelaporan SPT Pajak, Sri Mulyani Peringatkan Anak Buah Tak Main-Main dengan Suap
31 menit lalu -
Pak Ganjar Pantau Vaksinasi Covid-19 untuk Pasukan TNI
57 menit lalu -
Yusril Minta Jokowi Terbitkan Perpres Perubahan Usai Lampiran Miras Dicabut
54 menit lalu
Menderita Gejala Ringan, Presiden Meksiko Positif Covid-19

MEXICO CITY - Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengumumkan dirinya positif Covid-19 pada Minggu (24/1).
Dia menderita gejala ringan dan menerima perawatan medis.
"Seperti biasa, saya optimis," kata Lopez Obrador, 67, yang menolak memakai masker, dikutip Reuters.
Obrador mengatakan di Twitter jika Menteri Dalam Negeri akan mengadakan konferensi pers pagi regulernya jika dia tidak ada.
"Untungnya, Presiden stabil saat ini, gejalanya ringan," kata Jose Luis Alomia Zegarra, seorang pejabat kesehatan Meksiko, dalam konferensi pers rutin yang diadakan tak lama setelah Obrador mengumumkan diagnosisnya.
"Sebuah tim spesialis medis sedang menangani kesehatan Presiden," lanjutnya.
(Baca juga: Kejam, Pengasuh Panti Jompo Ini Jambak Rambut hingga Pukul Wajah Lansia)
Obrador mempertahankan jadwal publik yang sibuk selama pandemi dan mengatakan dia menikmati kesehatan yang baik, meski menderita serangan jantung serius pada usia 60 tahun pada 2013.
Dia mengatakan masih akan melakukan hubungan telepon terjadwal dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin (25/1) dan mengawasi urusan publik saat menerima perawatan.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Marcelo Ebrard mengatakan di Twitter jika para pemimpin akan membahas masa depan hubungan bilateral, serta pasokan vaksin Rusia ke Meksiko.
Pemerintah mengatakan bulan ini akan memperoleh 12 juta dosis Sputnik V Rusia. Vaksin pertama diperkirakan tiba minggu mendatang.
(Baca juga: Ribuan Warga Turun ke Jalan Protes Lambatnya Penanganan Covid-19 di Brasil)
Nantinya Meksiko akan memberikan 7,4 juta dosis Sputnik V pada akhir Maret, karena negara itu berusaha keras untuk segera mendapatkan pasokan vaksin sebanyak mungkin.
Saat ini Vaksin Pfizer adalah satu-satunya vaksin yang diberikan di Meksiko. Pemerintah mengatakan pada Jumat (22/1) jika putaran kedua dosis vaksin Pfizer dapat ditunda dan perusahaan swasta akan diizinkan untuk membeli obat secara langsung karena negara tersebut berjuang untuk mengendalikan infeksi yang merajalela.
Diketahui, Meksiko berada dalam cengkeraman gelombang kedua pandemi dan memiliki jumlah kematian tertinggi keempat di dunia.
Kementerian kesehatan pada Minggu (24/1) melaporkan 10.872 kasus virus corona baru yang dikonfirmasi dan 530 kasus kematian, sehingga totalnya menjadi 1.763.219 infeksi dan 149.614 kematian.
Rumah sakit kewalahan oleh lonjakan kasus. Kementerian kesehatan mengatakan jumlah orang yang terinfeksi dan kematian kemungkinan besar secara signifikan lebih tinggi daripada jumlah resmi.