-
Ada 20 Ribu Posko Covid-19, Kegiatan Terbanyak Sosialisasi
45 menit lalu -
Carlo Ancelotti Ingin Jajal Stadion Anyar Everton
56 menit lalu -
Pasca Dilantik, Jaya-Wibawa Tancap Gas Penanganan Covid-19
49 menit lalu -
Borneo FC Boyong Amer Bekic dari Bosnia, Karantina Dulu di Jakarta
56 menit lalu -
Lolos ke 16 Besar, tapi AC Milan Punya Banyak PR
35 menit lalu -
China Klaim Berhasil Entaskan Kemiskinan, Wujudkan "Mukjizat Manusia"
57 menit lalu -
Workout, Begini Cara Georgina Rodriguez Bentuk Tubuh Aduhainya
48 menit lalu -
Teka-teki Harta Karun VOC yang Masih Jadi Misteri
44 menit lalu -
Satgas: Kalung Pengait Masker Berpotensi Kurangi Higienitas
42 menit lalu -
Nasdem Klaim Sudah Ada Rekan Koalisi untuk Konvensi Capres
51 menit lalu -
Kasus Aktif di 65 Daerah Capai Lebih dari Seribu
32 menit lalu -
Jadwal Liga Inggris Akhir Pekan Ini: Chelsea vs Manchester United
23 menit lalu
Menhub: Kereta dan Bus Pakai Alat Deteksi Covid-19 GeNose Mulai 5 Februari

JAKARTA - Penggunaan alat deteksi Covid-19 karya anak bangsa "GeNose" akan mulai diterapkan pada moda transportasi bus secara acak (random) mulai 5 Februari 2021. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan hal tersebut saat meninjau langsung penggunaan alat GeNose C19 di Terminal Kampung Rambutan, Minggu (24/1/2021).
"GeNose adalah alat pendeteksi Covid-19 buatan Indonesia, yang diinisiasi oleh tim peneliti dari UGM. Saat ini sudah mendapatkan persetujuan edar dari Kemenkes dan Satgas Penanganan Covid-19. Untuk itu, pada moda kereta api akan diterapkan secara wajib (mandatory) pada tanggal 5 Februari 2021. Sedangkan angkutan bus tidak wajib, tapi akan dilakukan pengecekan secara random menggunakan GeNose mulai 5 ferbuari 2021, yang akan dimulai dari Pulau Jawa terlebih dahulu," ungkap Menhub.
Baca Juga: Alat Deteksi Covid-19 GeNose Akan Dipasang di Bandara hingga Mal, Luhut: Akurasinya 90%
Menhub mengatakan, sudah meminta Dirjen Perhubungan Darat untuk berkoordinasi dengan para Kadishub di seluruh Indonesia, jika nanti saatnya dilakukan pengecekan secara acak (random) dan seseorang dinyatakan positif maka yang bersangkutan tidak dibolehkan untuk berangkat.
Menhub mengimbau kepada masyarakat yang akan bepergian menggunakan transportasi bus agar tidak memaksakan diri untuk berangkat jika merasa tidak enak badan atau sakit, karena di terminal-terminal bus dilakukan pengecekan secara acak.
Baca Juga: Menko Luhut Pakai Alat Deteksi Covid-19 GeNose di Stasiun, Begini Hasilnya
"Keinginan dari Bapak Presiden yaitu untuk memastikan konektivitas itu tetap berjalan, tetapi protokol kesehatan juga dijalankan secara baik. Kita ingin semua masyarakat tertib dan membantu pemerintah untuk menjaga protokol kesehatan dengan baik," jelas Menhub.
Lebih lanjut Menhub mengungkapkan alasan mengapa moda transportasi kereta api dan bus menjadi yang pertama untuk diterapkan pengecekan Covid-19 menggunakan GeNose, karena harga tiket pada rute tertentu lebih murah daripada pengecekan tes Covid-19 melalui Rapid Antigen atau PCR Test.