-
Dirut Titan Tanggapi Pernyataan Bank Mandiri Soal Kredit Macet
41 menit lalu -
1 Janji Tyrell Malacia Selama Berseragam Manchester United
22 menit lalu -
Mudahnya Bermain Catur di Higgs Domino Island
59 menit lalu -
Rapimnas Gerindra, Bakal Ada Pertanyaan Besar untuk Prabowo
49 menit lalu -
Dikalahkan Malaysia, Kamboja Panik Gagal Lolos di Piala AFF U-19
48 menit lalu -
Hasil Timnas Singapura U-19 vs Timnas Timor Leste U-19 di Piala AFF U-19 2022: Singapura U-19 Kalah 0-1
46 menit lalu -
Megawati Resmi Tunjuk Ganjar Pranowo Jadi Capres 2024, Hoaks
55 menit lalu -
7 Prinsip Hidup Devy Anastasia, Jebolan MasterChef yang Punya Akun OnlyFans
52 menit lalu -
Pesan Jokowi kepada Polri: Jadikan Penegakan Hukum Sebagai Upaya Terakhir
50 menit lalu -
Mie Sedap Ditolak Masuk Taiwan
42 menit lalu -
Hasil Lengkap Wakil Indonesia di Hari Pertama Malaysia Masters 2022: Termasuk The Daddies, 2 Wakil Merah Putih Pastikan Tiket 16 Besar
59 menit lalu -
Mengenal Apa Itu JKN KIS dan Perbedaan dengan BPJS Kesehatan?
53 menit lalu
Menlu AS Tuduh Rusia Gunakan Makanan Sebagai Senjata Perang di Ukraina, Rusia: Tuduhan Salah Alamat!

UKRAINA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menuduh Rusia pada Kamis (19/5/2022) menggunakan makanan sebagai senjata di Ukraina dengan menyandera pasokan makanan tidak hanya untuk jutaan orang Ukraina, tetapi juga jutaan orang di seluruh dunia yang bergantung pada ekspor Ukraina.
Di hadapan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Blinken mengimbau Rusia untuk berhenti memblokade pelabuhan Ukraina. Rusia diketahui menginvasi Ukraina pada 24 Februari lalu untuk melakukan apa yang disebut Moskow sebagai operasi militer khusus.
"Pemerintah Rusia tampaknya berpikir bahwa menggunakan makanan sebagai senjata akan membantu mencapai apa yang belum dilakukan invasi - untuk mematahkan semangat rakyat Ukraina," katanya. "Pasokan makanan untuk jutaan orang Ukraina dan jutaan lainnya di seluruh dunia telah benar-benar disandera oleh militer Rusia," lanjutnya.
Baca juga: Sekjen PBB Sebut Perang Ukraina Bisa Memicu Kelaparan Dunia
"Keputusan untuk mempersenjatai makanan adalah milik Moskow dan Moskow sendiri," ujarnya.
"Sebagai akibat dari tindakan pemerintah Rusia, sekitar 20 juta ton biji-bijian tidak terpakai di silo Ukraina karena pasokan makanan global berkurang, harga meroket, menyebabkan lebih banyak lagi di seluruh dunia mengalami kerawanan pangan," lanjutnya.
Baca juga: Krisis Pangan Global, Perang Rusia-Ukraina Jadi 'Kambing Hitam'
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sedang mencoba untuk menengahi "kesepakatan paket" yang akan memungkinkan Ukraina untuk melanjutkan ekspor makanan melalui Laut Hitam dan menghidupkan kembali produksi makanan dan pupuk Rusia ke pasar dunia.