-
Alutsista Dikerahkan Bantu Penanganan Banjir Kalsel
59 menit lalu -
KNKT Klaim Sudah Berhasil Unduh Informasi dari FDR Sriwijaya Air
51 menit lalu -
KONI Denpasar Akan Ramping
38 menit lalu -
Sir Alex Ferguson Bersyukur Bukan Lagi Manajer Manchester United
52 menit lalu -
Harga Minyak Turun 2% Akibat Meningkatnya Kasus Covid-19 di China
51 menit lalu -
Airlangga: Vaksinasi Bentuk Ikhtiar Menyelamatkan Masyarakat
49 menit lalu -
2 Perempuan Mesir Dipenjara Usai Unggah Video di TikTok
57 menit lalu -
5 Pose Menggoda Georgina Rodriguez di Atas Kasur, Mana yang Tarik Perhatian?
56 menit lalu -
Rivaldo: Koeman Beri Pemain Muda Jam Bermain, Zidane Malah Sebaliknya
51 menit lalu -
Siaga, Pagi-pagi Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas ke Timur
47 menit lalu -
Terima Kunjungan Forum Alumni Eropa, Jenderal Andika Bahas Soal Ini
45 menit lalu -
Jose Mourinho Ogah Jamin Masa Depan Gareth Bale
51 menit lalu
Meski Turun, Barang China Masih Banjiri Indonesia

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia mengalami penurunan pada Oktober 2020. Adapun angka impor Indonesia sebesar USD10,78 miliar.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan, dari total nilai impor, ada 13 negara yang mengalami penurunan. Adapun penurunannya mencapai USD616,7 juta atau setara 7,49% hingga menjadi USD7,6 miliar.
Baca Juga: Impor Pupuk hingga Kendaraan Naik Selama Oktober 2020
Kondisi tersebut disebabkan turunnya nilai impor beberapa negara utama seperti China turun USD709,1 juta atau setara 20,22%. Kemudian Taiwan dengan penurunan mencapai USD63,0 juta atau setara 19,49%.
Jepang kini turun sekitar USD36 juta atau setara 4,69%. Ketiga negara tersebut menjadi salah satu negara dengan penurunan terbesar.
Baca Juga: BPS: Impor RI Oktober Hanya USD10,7 Miliar, Turun 26%
Meskipun mengalami penurunan, impor barang yang berasal dari China masih menjadi nomor satu. Adapun impor China Oktober 2020 mencapai USD2,79 miliar.
"Pangsa impor non migas China 28,83% atau setara USD2,8 miliar," ujarnya dalam paparan virtual, Senin (16/11/2020).
Sementara itu, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, nilai impor Januari-Oktober 2020 dari tiga belas negara utama sebenarnya turun USD17.545,5 juta atau setara 17,85%. Penurunan ini terutama dipengaruhi nilai impor dari Tiongkok USD5,3 miliar atau setara 14,63%, Jepang USD4,4 miliar atau setara 33,79% dan Thailand USD2,54 miliar 32,10%
Dari sisi peranan terhadap total impor nonmigas Januari-Oktober 2020, kontribusi tertinggi berasal dari kelompok negara ASEAN senilai USD19,2 miliar atau setara 18,73%). Kemudian diikuti Uni Eropa senilai USD8,17 miliar atau setara 7,95%.
Sementara itu, impor dari tiga belas negara utama senilai USD80,7 miliar atau setara 78,58%. Tiongkok masih memiliki kontribusi terbesar senilai USD31,02 miliar 30,18%.