-
Imbas Kartu Merah, Lionel Messi Terancam Hukuman 12 Pertandingan
41 menit lalu -
Indonesia Minimal Butuh 200 Plasma Konvalesen Tiap Hari
46 menit lalu -
Sumber Sebut Apple Belum akan Luncurkan iPhone Lipat
51 menit lalu -
Irjen Paulus Waterpauw Beber Info Terbaru soal Terduga Pembunuh Hendry Jovinski
37 menit lalu -
Hidupnya Penuh Berkah, 3 Zodiak Bakal Punya Uang Banyak
47 menit lalu -
Mantan Pimpinan KPK Bongkar Kasus FPI, Komnas HAM makin Lemah
32 menit lalu -
Intip Pesona Sabina Altybenkova saat Jumpa Tokoh Terkenal, Ada Model Victoria Secret
30 menit lalu -
Kemenkes Belum Data Pasien Reinfeksi Covid-19
18 menit lalu -
Alhamdulillah, Jalan Poros Majene - Mamuju Kembali Bisa Dilewati
22 menit lalu -
Jadwal Lengkap Pertandingan Toyota Thailand Open 2021 Hari Ini
17 menit lalu -
Dikompres, Vanessa Angel Sedih Putranya Gala Sedang Sakit
33 menit lalu -
Segera Bertanding, Link Live Streaming Arsenal vs Newcastle United di Liga Inggris
17 menit lalu
Modus Ekspor Benih Lobster yang Bikin Edhy Prabowo Terciduk KPK

JAKARTA - Penangkapan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo dalam dugaan kasus suap ekspor benih bening lobster (BBL) membuka fakta lain. Salah satunya ihwal monopoli dalam bisnis tataniaga tersebut.
Direktur PT Grahafoods Indo Pasifik sekaligus Ketua Persatuan Dunia Lobster Indonesia (Perduli) Chandra Astan mencatat, ada 5-6 perseroaan ekspor asal Indonesia yang berafiliasi dengan Vietnam untuk melakukan penyenyelundupan benih lobster.
Baca Juga: Sejak Aturan Keluar, Banyak Perusahaan Baru Ekspor Benih Lobster Bermunculan
"Sangat sayangkan pada 15 September (2020), ada beberapa dari teman-teman kami itu, beberapa ya, ini oknum yang terafiliasi dengan Vietnam, di balik perusahaan perusahaan tersebut, dari 14 perusahaan, ada 5 atau 6 perusahaan, dugaan saya terafiliasi langsung dengan Vietnam. Jadi, mereka memang masuk langsung membeli benih dan segala macam, dan modusnya itu penyeludupan," ujar Chandra dalam Webinar, Jakarta, Senin (30/11/2020).
Dia bilang, saat ini terjadi perubahaan besar dalam aturan tataniaga. Perubahan itu terjadi usai pihaknya keluar dari barisan ekspor benih bening lobster dan adanya pembentukan asosiasi eksportir baru.
Baca Juga: Terungkap Fakta Mengejutkan! Ekspor Benih Lobster Baru Bisa di 2022
Keluarnya Perduli dan pembentukan asosiasi baru dari sejumlah perusahaan eksportir dan menamai diri sebagai Perkumpulan Pengusaha Lobster Indonesia (Pelobi) berdasarkan permintaan Edhy Prabowo.
"Asosiasi kami yaitu Perduli, diminta untuk tidak lagi aktif, di sini saya tidak perlu menjawab atau mengungkapkan kenapa itu terjadi, jadi muncul satu asosiaai baru yaitu Pelobi, perkumpulan lobster Indonesia, yang membuat aturan tataniaga, yang menurut saya, berpihak pada pihak tertentu," kata dia.
Dari keterangan Chandra, dia bersama delapan pengusaha mendirikan Perduli setelah KKP melegalkan ekspor benur melalui Peraturan Menteri (Permen) Nomor 12 Tahun 2020. Di sini, Chandra ditunjuk sebagai ketua asosiasi.