-
Prediksi: Paris Saint-Germain vs Metz
53 menit lalu -
SEA Games 2021: Jonathan Khemdee, Bek Thailand yang Jadi Sasaran Amarah Netizen Indonesia
45 menit lalu -
5 Pemain Timnas Indonesia U-23 yang Main Kurang Maksimal di SEA Games 2021, Nomor 1 Paling Disorot
36 menit lalu -
Inter Milan vs Sampdoria: Giampaolo Enggan Bantu AC Milan
52 menit lalu -
5 Hal Unik dari J1 League 2022, Termasuk Banjirnya Pemain Brasil
37 menit lalu -
9 Desain Halaman Belakang Rumah Minimalis Tipe 32 Terbaik 2022, Bisa Jadi Pilihan!
12 menit lalu -
Dasar Hukum Belum Ada, Transaksi Nirsentuh di Tol Disarankan Ditunda
43 menit lalu -
Subsidi Energi Ditambah, Erick Thohir: Agar Tidak Membebani Rakyat
56 menit lalu -
IKAPPI Beberkan Fakta Stok hingga Harga Minyak Goreng di Pasar, Ternyata
33 menit lalu -
Kemenag: 96 Persen Jamaah Haji Sudah Konfirmasi dan Pelunasan
53 menit lalu -
Pembatasan Senjata Api Dilonggarkan, Pembelian Senpi Melonjak Drastis Naik 3 Kali Lipat
48 menit lalu -
10 Toko Perabotan Rumah Tangga Murah Meriah. Harga Distributor!
32 menit lalu
Muhaimin: Pembangunan Ibukota Negara Jangan Terlalu Bebani APBN

JAKARTA - Pemerintah berencana menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), termasuk menggunakan dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2022 dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar meminta pemerintah untuk melakukan perhitungan dengan cermat terkait kebutuhan pembangunan IKN dan menyusun strategi skema pendanaan jangka pendek maupun jangka panjang dengan meminimalkan alokasi APBN dalam proyek pembangunan IKN.
"Pemerintah harus konsisten dalam mewujudkan komitmen untuk tidak membebani APBN dengan porsi besar dalam pembangunan IKN," ujar Muhaimin, Rabu (19/1/2022).
Pemerintah, kata Gus Muhaimin, perlu menggencarkan pendanaan melalui investasi dari dalam maupun luar negeri dan berkomitmen menghindari utang jangka panjang yang menimbulkan beban bunga dan utang di kemudian hari.
"Saya meminta pemerintah memprioritaskan alokasi APBN untuk direalisasikan pada program prioritas, terutama pada program PEN 2022," tuturnya.
Dikatakan Gus Muhaimin, pemerintah harus bijak dalam menggunakan dana PEN dan segera melakukan perincian serta perhitungan alokasi terhadap kluster-kluster PEN sehingga dana PEN dapat dioptimalkan untuk melajutkan program pemulihan yang sudah berjalan.
"Pemerintah harus terus berkoordinasi dengan DPR dan menjadikan masukan DPR sebagai pertimbangan dalam menentukan porsi APBN dalam pembangunan IKN," urainya.
Menurut Gus Muhaimin, DPR berkomitmen mengawal dan mengawasi pemerintah dalam penyusunan rencana pendanaan pembangunan IKN serta mengawasi penggunaan APBN.
Berita Terkait
- Status DKI pada Jakarta akan Dicabut dengan UU
- PKS Sebut Pemerintah tak Siap Soal Skema Pemindahan IKN
- Suharso Mengaku Nama Kepala Otorita Nusantara Dikantongi Jokowi
- Jaksa Agung Pastikan Lawan Putusan Pidana Nihil ASABRI
- Transformasi PLN Cara Erick Thohir Tangkal Mafia