-
Daerah Ini Minta Jangan Hapus Guru Honorer, Masalahnya Serius
43 menit lalu -
Angka Peredaran Narkoba di Sumbar Memprihatinkan, Audy Joinaldy Ingin Tindakan Ini Diterapkan
48 menit lalu -
5 Alasan Chelsea Juara Liga Champions 2022-2023 jika Diperkuat Cristiano Ronaldo, Nomor 1 Punya Mental Juara
14 menit lalu -
Kabar Baik, Indonesia Bangun Pusat Bedah Robotik
47 menit lalu -
Masyarakat Diminta Maklumi Kenaikan Harga Bahan Pokok, Jubir Perindo: Tidak Apple to Apple
51 menit lalu -
Utang Luar Negeri Turun, Sinyal Ekonomi Membaik?
49 menit lalu -
Temui Gus Yusuf, Kapolri Bahas Sinergi Ulama Dukung Situasi Kamtibmas
33 menit lalu -
Usai Kunjungi Rusia dan Ukraina, Jokowi Akan Bertolak ke Uni Emirat Arab
31 menit lalu -
Lapas Korban dan Pengedar Narkoba Bakal Dipisah, Masyarakat Diminta Melakukan Hal Ini
29 menit lalu -
Jadwal Lengkap Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 2022: Momentum Shin Tae-yong Raih Trofi Perdana
20 menit lalu -
KPPPA Minta Polisi Serius Tangani Kasus Pelecehan Anak di Gresik yang Viral
55 menit lalu -
Kevin Sanjaya Ogah Pisah dengan Marcus Gideon, Ini Alasannya
15 menit lalu
Neraca Dagang RI ke Rusia-Ukraina Defisit, BPS: Merugikan

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia dengan dua negara yang tengah berperang, yakni Rusia dan Ukraina, mengalami defisit pada April 2022.
"Data ini memperlihatkan bahwa konflik Rusia-Ukraina itu merugikan Indonesia, di mana neraca dagangnya defisit kepada dua negara dibanding tahun lalu yang masih surplus," kata Kepala BPS Margo Yuwono saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (17/5/2022).
Margo menyebut, neraca perdagangan Indonesia dengan Rusia mengalami defisit 34 juta dolar AS pada April 2022. Defisit terbesar terjadi pada Maret 186,8 miliar dolar.
Pada Februari, neraca dagang RI dan Rusia mengalami defisit 7,9 juta dolar AS. Sementara pada Januari, Indonesia masih mengalami surplus 11,5 juta dolar AS.
Dengan demikian, secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia dengan Rusia mengalami defisit 217,2 juta dolar AS. Sedangkan, pada periode yang sama di tahun lalu, posisi dagang RI alami surplus 48,3 juta dolar AS.