-
Huawei Dorong Literasi Keamanan Siber di Indonesia
59 menit lalu -
Gempa Besar Mengguncang Sulut, Warga Sangihe Berhamburan ke Luar Rumah
56 menit lalu -
Mendes: SDGs Desa Mampu Memajukan Seluruh Warga
38 menit lalu -
Liga Inggris: Chelsea Enggan Menunjuk Manajer Interim, Nasib Lampard Aman Sampai Akhir Musim?
47 menit lalu -
Agensi Pastikan Kang Daniel Bakal Comeback Bulan Depan
33 menit lalu -
Bakri Perjuangkan Jalan Rusak di Tanjabtim ke Pemerintah Pusat
32 menit lalu -
Jubir: Vaksin Mandiri di Luar Target 70 Persen Vaksin Gratis
44 menit lalu -
Ungkapan Egy Maulana Vikri Usai Cetak Gol Debut di Lechia Gdansk
32 menit lalu -
Penyesalan Nita Thalia setelah Mantan Suami Meninggal Dunia
48 menit lalu -
5 Potret Menggoda Georgina Rodriguez Pamer Lekuk Tubuh Seksi
48 menit lalu -
Menteri Trenggono: Bukan Sebatas Hasilkan Benih Lobster tapi Industri Jadi Besar
25 menit lalu -
Dahlan Iskan Cerita Ribetnya Warga China Jika Ingin ke Luar Negeri Pasca Pandemi
25 menit lalu
Ngeri, PDIP Siap Lawan Strategi Adu Domba Machfud-Mujiaman

GenPI.co - Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan siap melawan strategi pecah belah di Pilkada Surabaya, demi memenangkan jagoannya pasangan Eri Cahyadi-Armuji.
"Debat publik kedua menunjukkan kualifikasi kepemimpinan Eri-Armuji, berhadapan dengan Machfud-Mujiaman yang lebih mengedepankan retorika, namun tidak memahami persoalan tata kota, investasi dan juga manajemen pemerintahan yang baik," ujar politikus PDIP Djarot Syaiful Hidayat, Kamis (19/11).
BACA JUGA: Presiden Jokowi Sudah 1 Tahun, Reshuffle Kabinet Masih Adem Ayem
Menurut Djarot, Machfud Arifin kurang begitu paham pemerintahan yang baik, maka strategi yang dipakai adalah memecah belah, termasuk mendekati putra sulung almarhum mantan Sekjen PDIP Soetjipto (Pak Tjip) Jagad Hariseno.
"Politik pemecah belah selama masa kolonial selalu dilawan oleh seluruh anak bangsa. Jadi rasanya kurang elok kalau tim Machfud-Mujiaman menjalankan politik adu domba, termasuk apa yang dilakukan oleh Mat Mochtar. Sebab itu cara kolonial yang ditentang arek-arek Surabaya," katanya.
Djarot mengatakan, PDIP telah memecat Mat Mochtar karena perilakunya yang tidak terpuji. Sehingga, lanjut dia, jika Mat Mochtar mengaku anggota partai harus memiliki kesadaran berorganisasi.
"Eri Cahyadi-Armuji adalah calon yang diusung PDI Perjuangan. Saya tahu persis bagaimana sebelum mengambil keputusan Ibu Megawati melakukan kontemplasi," katanya.
Bahkan saat itu, lanjut dia, agar keputusan benar-benar sesuai harapan rakyat Surabaya, sebulan sebelum Eri-Armuji diumumkan, Megawati tidak mau terima tamu, termasuk Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
"Dengan demikian keputusan benar-benar jernih, tulus, untuk masa depan Kota Surabaya. Eri diputuskan sebagai calon karena kepemimpinannya. Eri adalah sosok muda, berprestasi di Surabaya," ujarnya.
Atas dasar itu, Djarot meyakini, bahwa justru ketika Eri-Armuji dikepung dan pihak lawan memiliki begitu banyak logistik dan dana, maka warga Surabaya justru akan bersatu.
BACA JUGA: Fadli Zon Ngotot Banget Bela 2 Tokoh Ini
Diketahui Pilkada Surabaya 2020 diikuti dua pasangan calon (paslon), yakni Eri Cahyadi-Armuji dan Machfud Arifin-Mujiaman. (ant)
Kalian wajib tonton video yang satu ini: