-
Satgas Penanggulangan Narkoba Sita 407.842 Gram Sabu hingga 48.443 Gram Ganja
57 menit lalu -
Rasakan Pengalaman Belajar Di Ui Melalui Program Pre-University
54 menit lalu -
UI dan University Of Tasmania, Australia Jalin Kerja Sama Internasional
54 menit lalu -
Polrestabes Surabaya Gerebek Rumah Pengedar Narkoba di Gayung Kebonsari
58 menit lalu -
Imigrasi Buru Bule Telanjang di Pura
51 menit lalu -
DPR Apresiasi Langkah Menteri Bahlil Tangani Masalah Rempang
47 menit lalu -
Perguruan Tinggi di Lampung Masuk Salah Satu Kampus Terbaik Versi THE WUR 2024
33 menit lalu -
ACE-YS Ajak 130 Anak Muda Asia Ikuti Program Creative Catalyst
31 menit lalu -
Melani Leimena Raih Penghargaan Sebagai Legislator Peduli Pemberdayaan Perempuan dan UMKM
30 menit lalu -
Sekda Lepas Kontingen Kota Gunungsitoli Untuk Pesparani Katolik Sumatera Utara II Tahun 2023
10 menit lalu -
Pelatihan Pengolahan Pisang (Tepung, Dodol, Kripik) Di Kota Gunungsitoli
10 menit lalu -
Hilang Usai Dikabarkan Jadi Tersangka, Wamentan Cari Keberadaan Menteri Syahrul
28 menit lalu
Nihil Pendapatan, BEI Pantau Ketat Aesler Group (RONY)
JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memantau PT Aesler Group Internasional Tbk (RONY) setelah perseroan mengalami nihil pendapatan pada kuartal I/2023.
Berkat kinerja keuangan tersebut, saham emiten jasa konstruksi itu terkena stempel kriteria nomor 3 dalam daftar pemantauan khusus BEI.
"Efektif mulai Senin 29 Mei 2023," tulis BEI dalam pengumuman, dikutip Minggu (28/5/2023).
Kebijakan bursa ini membuat RONY saat ini menyandang dua kriteria, nomor 3 dan 7. Adapun kriteria 7 berarti saham perseroan memiliki likuiditas rendah dengan kriteria nilai transaksi rata-rata harian saham kurang dari Rp5 juta, dan volume transaksi rata-rata harian saham kurang dari 10.000 saham selama 6 (enam) bulan terakhir di Pasar Reguler.
Mengintip keuangan RONY sepanjang 3 bulan pertama 2023, memang terlihat perseroan tidak mencatkan pendapatan sama sekali.
Dalam kurun setahun terakhir (full-year 2022), RONY juga mengalami rugi Rp27,36 miliar, dengan defisit saldo Rp29,79 miliar.