-
Bantah Mangkir dari Pansus Angket Haji, Yaqut Cholil: Saya Belum Dapat Panggilan
57 menit lalu -
China, Philippines to discuss South China Sea dispute amid clashes
49 menit lalu -
Pj Sekda Surya Suamba Hadiri Rapat Kerja dengan Tim Banggar DPRD Badung
41 menit lalu -
KPK Dalami soal Pengurusan Tambang di Malut ke Kementerian ESDM dan Agung Suryamal
52 menit lalu -
Topan Yagi tewaskan lebih dari 150 orang di Vietnam, apa dampaknya terhadap cuaca di Indonesia?
41 menit lalu -
Pimpinan Komisi IV Nilai Asuransi Pertanian Ahmad Ali-AKA Layak Ditiru Daerah Lain
52 menit lalu -
Peruri Dukung Pertumbuhan Ekonomi Inklusif Bagi Penyandang Disabilitas
39 menit lalu -
Jaksa KN Simalungun Ancam Dua Pelaku Begal Bervariasi
24 menit lalu -
Honor Hakim Agung Diduga Disunat Puluhan Miliar, Sejumlah Elemen Bakal Bedah Kasus
24 menit lalu -
Belum Ada Bukti Ilmiah BPA Pada Air Galon Kemasan Polikarbonat Pengaruhi Metabolisme Tubuh
14 menit lalu -
Hasil Sepakbola PON XXI Aceh-Sumut 2024: Papua Barat Menang Meyakinkan 3-1 atas Sulawesi Barat
30 menit lalu -
Wagner lost veteran fighters in Mali ambush, in setback to Russia's Africa campaign
29 menit lalu
Nihil Pendapatan, BEI Pantau Ketat Aesler Group (RONY)
JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memantau PT Aesler Group Internasional Tbk (RONY) setelah perseroan mengalami nihil pendapatan pada kuartal I/2023.
Berkat kinerja keuangan tersebut, saham emiten jasa konstruksi itu terkena stempel kriteria nomor 3 dalam daftar pemantauan khusus BEI.
"Efektif mulai Senin 29 Mei 2023," tulis BEI dalam pengumuman, dikutip Minggu (28/5/2023).
Kebijakan bursa ini membuat RONY saat ini menyandang dua kriteria, nomor 3 dan 7. Adapun kriteria 7 berarti saham perseroan memiliki likuiditas rendah dengan kriteria nilai transaksi rata-rata harian saham kurang dari Rp5 juta, dan volume transaksi rata-rata harian saham kurang dari 10.000 saham selama 6 (enam) bulan terakhir di Pasar Reguler.
Mengintip keuangan RONY sepanjang 3 bulan pertama 2023, memang terlihat perseroan tidak mencatkan pendapatan sama sekali.
Dalam kurun setahun terakhir (full-year 2022), RONY juga mengalami rugi Rp27,36 miliar, dengan defisit saldo Rp29,79 miliar.