-
Punya Utang Rp21 Triliun dan Gaji Pemain Belum Dibayar, Barcelona Jual 5 Pemain
56 menit lalu -
Presiden Jokowi Lantik Dewan Pengawas SWF Indonesia, Ini Profilnya
53 menit lalu -
Khuwailid Mustafa Bakal Bela Timnas Indonesia di SEA Games 2021
51 menit lalu -
Pilih Jadi Mualaf, Karier 5 Pesepakbola Ini Meningkat Drastis
54 menit lalu -
Belum Pernah Terjadi Sebelumnya, Raja Thailand Dikritik Tunda Peluncuran Vaksin Covid-19
46 menit lalu -
Kejagung Telusuri Aset Negara Dalam Dugaan Korupsi PT Asabri
53 menit lalu -
Intip Gaya Georgina Rodriguez Mejeng di Kapal Pesiar Cristiano Ronaldo, Seksi nan Menggoda!
39 menit lalu -
Hari Kedua, MK Kembali Sidangkan 35 Gugatan Pilkada
31 menit lalu -
Punya Utang Rp21 Triliun dan Gaji Pemain Belum Dibayar, Barcelona Jual 5 Personel
56 menit lalu -
Dipimpin Biden, AS Dukung Solusi Dua Negara untuk Selesaikan Isu Palestina-Israel
51 menit lalu -
Link Live Streaming BWF World Tour Finals 2020 di Vidio, Mulai Pukul 11.00 WIB
45 menit lalu -
Raffi Ahmad Jawab Gosip Dirinya Minta Nita Thalia Jadi Istri Kedua, Oh Ternyata
56 menit lalu
0
Nusasari Ditetapkan Sebagai Desa Kakao Devisa

NEGARA,
Predikat Nusasari sebagai Desa Kakao Devisa (Dekade) dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)-Indonesia Eximbank (IEB), ini diresmikan di Koperasi Kerta Samaya Samaniya, Desa Nusasari, Kecamatan Melaya, Jumat (6/12).
Hadir pada kesempatan tersebut, Direktur Eksekutif LPEI-IEB, Sinthya Roesly, Wakil Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Bali,NTB dan NTT, Hendra Prasmono, Ketua Komisi B DPRD Jembrana, I Ketut Suastika, serta Kelian Subak Abian se Kabupaten Jembrana.
"Sebenarnya ada 30 desa di seluruh Indonesia yang berpotensi menghasilkan devisa kakao. Potensi itu berdasarkan pemetaan kami bersama IPB (Institut Pertanian Bogor) untuk mengakurasi lebih dari 30 desa secara nasional. Nah, Jembrana terpilih sebagai kabupaten yang berpotensi sebagai model atau pilot project Desa Kakao Devisa di Indonesia," kata Sinthya Roesly.
Menurutnya, jika Kabupaten Jembrana sukses menerapkan Dekade, maka akan diterapkan secara nasional. Dalam upaya mendukung program Dekade ini pihaknya dari LPEI-IEB sudah berupaya memberikan dukungan kepada petani kakao Jembrana mulai tahun 2012. Bentuknya, selain pendampingan, juga ada bantuan alat, pelatihan, serta kompetensi petani.
"Karena pengetahuan dan kemampuan itu tidak akan pernah cukup sehingga perlu didorong lebih jauh," terangnya. Khusus Desa Nusasari yang telah ditetapkan sebagai Dekade, Sinthya Roesly mangaku, juga akan membangun berbagai program untuk mendukung petani.
"Kita akan upgrade skill dan kompetensi petani, kapasitas maupun kemampuan koperasi. Termasuk sisi managerial koperasi produksi kakao, serta mendorong ekspor produk agar bisa keluar mendukung kakao sebagai ikon Kabupaten Jembrana. Untuk itu kami juga berharap kolaborasi dan sinergitas seluruh komponen, baik Pemerintah Pusat, Daerah, masyarakat, komunitas, koperasi dan petani," ujarnya.
Sementara Wakil Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, menyambut gembira dicanangkannya Desa Devisa berbasis komoditi kakao di Kabupaten Jembrana. Dipilihnya Jembrana sangat tepat, karena pengembangan dan pemberdayaan komoditas kakao melalui program kakao lestari yang telah berlangsung selama hampir 8 tahun. "Hal ini tentu menambah semangat para petani kakao Jembrana, " ucapnya.
Secara khusus, Wabup Kembang juga mengapresiasi salah satu peran strategis yang telah diambil Koperasi Kerta Samaya Samaniya dalam membangun kualitas kakao Jembrana, dengan memfasilitasi pemasaran yang berkelanjutan. 7 ode
Sumber: Nusabali
Berita Terkait
Berita Populer Dari Nusabali