-
Hasil Bayern Munich vs VfL Wolfsburg di Pekan Ke-2 Liga Jerman 2022-2023: Die Roten Menang 2 Gol Tanpa Balas
26 menit lalu -
Gerah dengan Sikap Cristiano Ronaldo, Manchester United Mulai Pertimbangkan untuk Putus Kontrak
52 menit lalu -
Hasil Chelsea vs Tottenham Hotspur di Pekan Ke-2 Liga Inggris 2022-2023: Gol Telat Harry Kane Selamatkan The Lilywhites dari Kekalahan
37 menit lalu -
Sukses Tahan Imbang Persija Jakarta, Persikabo 1973 Bercokol di Posisi Dua Klasemen Sementara
52 menit lalu -
Ardy Susanto Sebut PKB Rumah Besar Kebangsaan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
54 menit lalu -
Perkasa Klaim Jadi Partai Pertama di Dunia yang Pakai Desa
47 menit lalu -
Masih Ingin Balapan, Andrea Ianonne Berniat Balik ke MotoGP atau Gabung WSBK
27 menit lalu -
Suharso Sebut KIB Ingin Cegah Indonesia Durhaka Pada Zaman, Apa Maksudnya?
52 menit lalu -
Sambut HUT ke-77 RI, PSMP Gelar Konser Outdoor di CFD
27 menit lalu -
Chelsea vs Tottenham: Drama Injury Time dan 2 Keributan Tuchel vs Conte
10 menit lalu -
Ada Keterkaitan Pameran Mobil Presiden di Sarinah dengan HUT ke-77 RI
7 menit lalu
0
Padukan Wisata Desa Tradisi dan Bonsai

BANGLI,
Penglipuran Village Festival (PVF) VIII akan berlangsung, Selasa (7/12) - Minggu (12/12). Fetival ini tergolong unik karena memadukan pesona wisata Desa Tradisonal Penglipuran, Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli, Bangli, dengan keindahan bonsai.
Ratusan tanaman bonsai turut memeriahkan PVF di desa itu. Pameran bonsai ini dari kalangan warga lokal, luar Bangli, hingga luar Provinsi Bali. Ketua PPBI (Perhimpunan Penggemar Bonsai Indonesia) Cabang Bangli, I Nyoman Susila mengatakan para pecinta bonsai meramaikan gelaran PVF bertema Green Destination Berbasis CHSE, yakni program Kemenparekraf berupa penerapan protokol kesehatan yakni cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environment sustainability (kelestarian lingkungan). Dengan keikut sertaan PPBI Bangli diharapkan bisa ikut memromosikan Desa Wisata Penglipuran. Selain itu mendukung ekonomi kreatif khususnya tanaman hias, pembudidayaan bonsai, UMKM seperti penyedia alat dan media tanam untuk bonsai dan tanaman hias lainnya. "Kami ikut karena ada keterkaitan dengan tema yang diangkat tahun ini," jelas Kepala SMKN 1 Bangli ini, Sabtu (4/12).
Menurut Nyoman Susila, bonsai para peserta ditempatkan di depan rumah atau angkul-angkul milik warga. Para pengunjung bisa menyaksikan deretan bonsai sembari mengunjungi setiap rumah. Dia menyebutkan pameran ini menyisiapkan 350 - 400 slot tempat pohon. Para peserta datang dari berbagai daerah bahkan dari luar provinsi Bali. "Peserta dari luar Bali yang sudah mendaftar seperti dari Blitar, dan Gunung Kidul, Mojokerto, Tanggerang, Banten," ungkapnya.
Bonsai mulai didatangkan pada Sabtu (4/12) - Minggu (5/12). Sedangkan pameran pada 7 - 12 Desember. Pameran ini disertai lomba bonsai, penjurian pada Senin (6/12), ditandai penancapan bendera. Di PVF ini juga ada pelaku bursa tanaman hias/bonsai dari Bali dan luar Bali.
Pengelola Desa Wisata Penglipuran I Nengah Moneng mengatakan, ciri khas PVF tahun ini adalah pameran bonsai di sepanjang jalan Desa Adat Penglipuran. "Ini kegiatan terbaru dalam festival ini," terangnya. Rencana, PVF akan dibuka Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan, Rizki Handayani Muztafa.*esa
Ratusan tanaman bonsai turut memeriahkan PVF di desa itu. Pameran bonsai ini dari kalangan warga lokal, luar Bangli, hingga luar Provinsi Bali. Ketua PPBI (Perhimpunan Penggemar Bonsai Indonesia) Cabang Bangli, I Nyoman Susila mengatakan para pecinta bonsai meramaikan gelaran PVF bertema Green Destination Berbasis CHSE, yakni program Kemenparekraf berupa penerapan protokol kesehatan yakni cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environment sustainability (kelestarian lingkungan). Dengan keikut sertaan PPBI Bangli diharapkan bisa ikut memromosikan Desa Wisata Penglipuran. Selain itu mendukung ekonomi kreatif khususnya tanaman hias, pembudidayaan bonsai, UMKM seperti penyedia alat dan media tanam untuk bonsai dan tanaman hias lainnya. "Kami ikut karena ada keterkaitan dengan tema yang diangkat tahun ini," jelas Kepala SMKN 1 Bangli ini, Sabtu (4/12).
Menurut Nyoman Susila, bonsai para peserta ditempatkan di depan rumah atau angkul-angkul milik warga. Para pengunjung bisa menyaksikan deretan bonsai sembari mengunjungi setiap rumah. Dia menyebutkan pameran ini menyisiapkan 350 - 400 slot tempat pohon. Para peserta datang dari berbagai daerah bahkan dari luar provinsi Bali. "Peserta dari luar Bali yang sudah mendaftar seperti dari Blitar, dan Gunung Kidul, Mojokerto, Tanggerang, Banten," ungkapnya.
Bonsai mulai didatangkan pada Sabtu (4/12) - Minggu (5/12). Sedangkan pameran pada 7 - 12 Desember. Pameran ini disertai lomba bonsai, penjurian pada Senin (6/12), ditandai penancapan bendera. Di PVF ini juga ada pelaku bursa tanaman hias/bonsai dari Bali dan luar Bali.
Pengelola Desa Wisata Penglipuran I Nengah Moneng mengatakan, ciri khas PVF tahun ini adalah pameran bonsai di sepanjang jalan Desa Adat Penglipuran. "Ini kegiatan terbaru dalam festival ini," terangnya. Rencana, PVF akan dibuka Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan, Rizki Handayani Muztafa.*esa
Sumber: Nusabali
Berita Terkait
Berita Populer Dari Nusabali