-
Julio Iglesias Meninggal Akibat COVID-19, Hoaks!
54 menit lalu -
Pusat Longgarkan Operasional Restoran, Pemkot Belum Bersikap
56 menit lalu -
DPRD Jembrana Agendakan Paripurna Kamis Lusa
51 menit lalu -
Vaksinasi Tahap I Nakes Ditarget Tuntas Pekan Ini
54 menit lalu -
Harga Minyak Dunia Naik 1% Ditopang Stimulus AS
49 menit lalu -
Birdwatch, Program Cek Fakta Ala Twitter
24 menit lalu -
Mendagri Tito Sebut Vaksin Bukanlah Obat Covid-19
47 menit lalu -
VIDEO: Detik-Detik Amuk Massa Dipicu 5 Warga Tewas Akibat Gas Beracun
50 menit lalu -
Perjalanan Evan Dimas di Timnas Indonesia: Terlecut Kegagalan Hingga Jadi Langganan
47 menit lalu -
Harga Merosot, Kilau Emas Kian Meredup
43 menit lalu -
Intip Potret Menggoda Georgina Rodriguez saat Rebahan Manja di Pohon
39 menit lalu -
Bupati Minsel Support Masalah Rumah Tangga Adiknya Lewat Media Sosial
30 menit lalu
Pahami 4 Hal Ini Agar Keuangan Rumah Tangga Tetap Lancar

GenPI.co - Dalam menjalani kehidupan rumah tangga, ada hal yang harus diperhatikan. Salah satunya menyangkut keterbukaan soal keuangan baik suami ataupun istri.
Mengingat, masalah keuangan dianggap sensitif apalagi menyangkut utang ataupun penghasilan pasangan.
BACA JUGA: Susah Mengatur Keuangan di Tengah Pandemi, Ikuti Saran Pakar
Maka sebaiknya untuk masalah keuangan, pasangan harus saling terbuka satu dengan yang lainnya.
Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu kita pahami soal keuangan dalam rumah tangga ketika sudah menikah. Berikut ini dijelaskan 4 di antaranya.
1. Memikirkan keuangan keluarga
Sebelum pusing mikirin katering dan lokasi pernikahan, kemukakan topik soal rencana keuangan keluarga dulu.
Dalam diskusi itu, beberkan semua hal ihwal keuangan masing-masing.
Apakah punya utang? Kalau punya, berapa dan kapan jatuh tempo. Penghasilan berapa? Apakah ada kerjaan sampingan?
Tiap individu juga mesti memberikan tujuan finansial jangka pendek, menengah, dan panjang. Misalnya mau investasi reksa dana atau beli kendaraan. Atau rencana pensiun.
Kamu dan pasangan kemudian membicarakan kesamaan dan perbedaan tujuan tersebut.
Gunanya, menemukan jalan tengah yang disepakati biar bisa saling dukung dalam mewujudkan rencana keuangan keluarga bersama-sama.
2. Merencanakan pengaturan keuangan
Setelah mendiskusikan tujuan plus kondisi keuangan pribadi, termasuk utang-utang jika ada, langkah selanjutnya adalah menentukan keputusan finansial bersama.
Seharusnya ada perubahan dalam finansial dari sebelum dan sesudah menikah.
Padahal keputusan itu ada di tangan pasangan masing-masing. Sebab, memiliki anak memerlukan tanggung jawab besar. Harus direncanakan dengan matang.
Sebelum memutuskan punya anak, siapkan rencana keuangan mencakup biaya pemeriksaan kehamilan hingga persalinan, juga kebutuhan bayi mulai dari popok sampai bedak dan sampo bayi. Yang gak kalah penting, biaya pendidikan anak juga mesti direncanakan.
BACA JUGA: Lakukan 4 Cara Sederhana Mengatur Keuangan Sebelum Menikah
3. Merencanakan kapan punya anak
Kalau sudah menikah, biasanya orang Indonesia selalu ditanya, "Sudah isi belum?" Sepertinya memang sudah jadi "kewajiban" bahwa sesudah menikah orang harus langsung punya anak.
Padahal keputusan itu ada di tangan pasangan masing-masing. Sebab, memiliki anak memerlukan tanggung jawab besar. Harus direncanakan dengan matang.
Sebelum memutuskan punya anak, siapkan rencana keuangan mencakup biaya pemeriksaan kehamilan hingga persalinan, juga kebutuhan bayi mulai dari popok sampai bedak dan sampo bayi. Yang gak kalah penting, biaya pendidikan anak juga mesti direncanakan.
4. Memikirkan jangka panjang soal pendidikan anak
Masalah biaya pendidikan anak mestinya sudah diputuskan sebelum memiliki anak.
Ada beberapa pilihan yang bisa diambil untuk menentukan bagaimana membayar biaya pendidikan anak.
Di antaranya, lewat tabungan pendidikan atau asuransi pendidikan. Keduanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Bicarakan dengan pasangan untuk memilih mana yang dianggap terbaik. Yang jelas, biaya pendidikan selalu naik tiap tahun.
Makin cepat direncanakan, makin baik karena dana bisa dikumpulkan sedari dini.
Apalagi jika berencana menyekolahkan anak ke luar negeri. Meski bisa lewat beasiswa, kita tetap mesti menyiapkan dana karena gak semua kebutuhan ditanggung oleh dana beasiswa ke luar negeri. (*)
Simak video berikut ini: