-
Detik-detik Persiapan Pelantikan Joe Biden-Kamala Harris
56 menit lalu -
Leonardo Tak Yakin Ada Klub yang Mampu Bayar Gaji Mbappe
58 menit lalu -
Pengguna Mac M1 Keluhkan Bug Screensaver
37 menit lalu -
Menhub Harap Si Andalan Bantu Penyerapan Tenaga Kerja
51 menit lalu -
5 Calon Peraih Trofi Ballon dOr 2021 per Januari, Ada Cristiano Ronaldo dan Messi
33 menit lalu -
Oknum Dokter Puskesmas di Batam Jadi Tersangka, Ini Kasusnya
59 menit lalu -
Ikut Mengantar ke DPR, Kapolri Pastikan Junior hingga Senior Kompak Dukung Komjen Sigit
53 menit lalu -
Sindir Pemilu AS, SBY: Ada Wajah Baik dan Buruk dalam Demokrasi!
55 menit lalu -
BLT Emak-Emak Cair, Jangan Lupa Bawa KTP dan KK
26 menit lalu -
Idham: Semua Personel Polri Kawal Komjen Sigit Jadi Kapolri
24 menit lalu -
Keunggulan Urus Andalalin Lewat Si Andalan, Selesai Dalam 3 Hari
46 menit lalu -
Tak Hanya Infrastruktur, Pembangunan Madrasah juga Gunakan Pembiayaan SBSN
42 menit lalu
Panglima TNI Sebut 2 Orang Ini Sangat Berbahaya, Waspada!

GenPI.co - Panglima TNI Hadi Tjahjanto menilai Benny Wanda dan Veronica Koman sebagai sosok yang berbahaya.
Pasalnya, Benny dan Veronica sering mengembuskan isu tentang separatisme di dunia maya.
BACA JUGA: Panglima TNI Tiba-Tiba Keluarkan Analisis Mengerikan, Simak!
Menurut Hadi, pemerintah harus mengantisipasi manuver dua orang tersebut.
Dengan demikian, kata Hadi, persatuan dan kesatuan bangsa akan tetap terjaga.
Hadi menjelaskan, saat ini ada banyak wujud propaganda yang terjadi di media sosial.
Salah satunya ialah menyebarkan berita bohong dengan tujuan mendiskreditkan pemerintah.
Hal itu dilakukan agar masyarakat dan generasi muda terbakar emosinya.
"Sasaran utama ialah masyarakat awam dan generasi muda yang haus informasi dan tidak terbiasa menyaring setiap informasi dari dunia maya," kata Hadi, Sabtu (21/11).
Cara lainnya ialah memprovokasi masyarakat dengan mengeksploitasi isu terkait SARA.
Misalnya, penistaan terhadap tokoh masyarakat, pemuka agama, dan etnis tertentu.
Contoh lainnya ialah kasus rasisme terhadap mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya.
BACA JUGA: Mahfud MD Mendadak Main Ancam, Padahal Awalnya Meremehkan
Cara lainnya ialah dengan menyebarkan isu-isu sosial dan separatisme berbahasa Inggris.
"Tujuannya untuk mencari simpati dan dukungan politik dari dunia internasional, seperti yang dilakukan Benny Wenda dan Veronica Koman," kata Hadi. (tan/jpnn)
Simak video berikut ini: