-
Menko Airlangga: KEK Kura-Kura Bali Serap Investasi Rp 104,4 Triliun & 100 Ribu Tenaga Kerja
24 menit lalu -
Ada Aturan Baru di Cabor Sepakbola SEA Games 2023, Indra Sjafri Harus Putar Otak Siapkan Timnas Indonesia U-23
24 menit lalu -
Persija dan Persib Berebut Posisi Teratas Liga 1, Thomas Doll Tak Mau Ambil Pusing
47 menit lalu -
Hasil Kancil WHW vs Cosmo JNE di Liga Futsal Profesional 2022-2023: Sengit, Laga Berakhir Imbang 1-1
52 menit lalu -
Hasil Liga Futsal Profesional 2022-2023: Sempat Tertinggal, Bintang Timur Surabaya Comeback Sikat Kancil WHW 4-3!
27 menit lalu -
2 Dekade Absen, Ford Kembali ke F1 Bersama Red Bull
21 menit lalu -
Teruntuk Para Pemuda, Ada Pesan Penting Nih Dari Puspolkam Ihwal Bonus Demografi 2030
32 menit lalu -
Paulo Victor Digadang-gadang Pulih Saat Persebaya Hadapi PSIS
26 menit lalu -
Konsilidasi DPD Perindo Poso dan Touna, Siap Menangkan Pemilu 2024 dengan Penguatan Struktur
54 menit lalu -
Cak Imin Usul Jabatan Gubernur Dihapus, Ridwan Kamil Merespons Begini
52 menit lalu -
Hadiri Konser Dewa 19, Prabowo Larut dalam Lagu Roman Picisan
23 menit lalu -
Ingat! Penjual Beras Bulog di Atas Harga Rp9.400/Kg Bakal Kena Sanksi
21 menit lalu
Pasca Pandemi Covid-19, Angkutan Penumpang Kereta Api di Sumbar Semakin Meningkat

Covesia.com - Jumlah penumpang kereta api di wilayah kerja PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional II Sumatera Barat (PT KAI Divre II Sumbar) kini mulai meningkat.
Jumlah pengguna kereta api di Divre II Sumbar pada 2021 tercatat 642.827 penumpang, dan 2022 sampai Oktober tercatat 1.014.767 penumpang.
Terkait mulai meningkatnya jumlah penumpang kereta api, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar dan pemerintah kabupaten/kota menghendaki agar kereta api bisa beroperasi seperti komuter yang ada di Pulau Jawa.
Vice President PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional (Divre) II Sumbar, Mohamad Arie Fathurrochman mengatakan, apa yang diharapkan oleh Pemerintah Daerah tersebut sudah diakomodir, Karena kereta api yang melayani rute Padang ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM) maupun ke arah Naras sudah berfungsi seperti komuter.
"Kereta api Minangkabau Ekspres ini bahkan satu-satunya kereta api bandara di Indonesia yang sering berhenti di setiap stasiun dan shelter," kata Arie, dalam keterangan persnya, Selasa (7/12/2022).
Kemudian kata Arie, okupansi penumpang rute BIM saat ini juga mulai tumbuh lebih baik karena calon penumpang pesawat mulai memanfaatkan kereta api untuk menuju Padang ataupun Bandara Internasional Minangkabau .
"Dulu lebih banyak penumpang untuk tujuan wisata, sekarang mulai tumbuh penumpang pesawat yang memanfaatkan kereta api," ungkapnya.
PT KAI Divre II Sumbar juga melakukan berbagai upaya dan inovasi untuk terus meningkatkan okupansi penumpang dan minat masyarakat menggunakan kereta api. Mulai dari memberlakukan tiket khusus untuk penumpang dewasa yang berangkat secara rombongan.
"Jadi tidak hanya anak sekolah saja yang boleh berangkat rombongan dengan menggunakan kereta api, tapi di Sumbar orang dewasa juga boleh berangkat rombongan," terangnya.
Dengan adanya kebijakan khusus untuk keberangkatan rombongan ini ternyata juga berdampak signifikan terhadap tingkat okupansi yang semakin tinggi akhir-akhir ini.
Selain itu, tingginya okupansi penumpang kereta api pascapandemi Covid-19 saat ini, karena ada kecenderungan baru pekerja, termasuk ASN, dan pelajar yang berdomisili di Padang dan bekerja di Pariaman atau sebaliknya, menggunakan kereta api sebagai moda transportasi pilihan.
"Diharapkan dengan kondisi ini tidak hanya berdampak okupansi mulai meningkat, tetapi beban kendaraan di jalan juga mulai berkurang," kata dia.
(*)