-
Hasil Babak Pertama Real Madrid vs Real Sociedad di Liga Spanyol 2022-2023: Sengit, Los Blancos dan La Real Masih 0-0
56 menit lalu -
Cetak Sejarah Usai Tampil di Final Indonesia Masters 2023, Chico Aura Dwi Kirim Pesan Menyentuh untuk Warga Papua
35 menit lalu -
Pimpin Negara ASEAN, Indonesia Ciptakan Solusi Positif bagi Dunia
58 menit lalu -
Raffaele Palladino 2 Kali Kalahkan Juventus: Ini Kenangan Terindah
43 menit lalu -
Kisah Tumenggung Bahurekso Tapa Ngalong, Lalu Tumpas Kerajaan Jin di Alas Roban
34 menit lalu -
3 Berita Artis Terheboh: Fakta Kondisi Indra Bekti, Kiky Saputri Tak Menyangka
34 menit lalu
0
Pasraman Desa Culik Libatkan 54 Siswa SD

Kegiatan pasraman yang diberi nama 'Pasraman Jiwa Amertha' ini berlangsung 28 November-6 Desember 2022. Kegiatan berpusat di Wantilan Pura Puseh, Banjar Amerta Sari, Des Adat Culik, Kecamatan Abang, Karangasem, Jumat (2/12). Kegiatan pasraman berlangsung sepulang anak-anak dari sekolah, pukul 14.00 Wita-17.00 Wita, mendapatkan materi dharma gita, nyastra dan membuat upakara. Baga Pawongan Desa Adat Culik I Wayan Jaya yang mengoordinasikan kegiatan tersebut. "Kami menggelar pasraman untuk siswa SD, agar mendapatkan pemahaman langsung mengenai tata cara membuat upakara, sehingga sejak dini mengetahui cara membuat upakara tersebut," jelas I Wayan Jaya.
Selama ini, kata I Wayan Jaya, pelaksanaannya di desa adat, membuat upakara, seperti keranjang suci, ancak dan beragam lainnya, hanya dari kalangan generasi tua yang aktif mengerjakan di masyarakat. "Pasraman bertujuan agar anak-anak, juga memahami membuat upakara yang jadi kebutuhan masyarakat sehari-hari, selain untuk melestarikan budaya lokal," tambahnya.
54 siswa yang terlibat berasal dari SDN 1 Culik, SDN 2 Culik dan SDN 3 Culik. Dari masing-masing SD juga terlibat melakukan pembinaan langsung, I Nengah Ngetis membina dharma gita, I Nengah Putu membina nyastra dan Ni Luh Mangku membina upakara. "Nanti di acara penutupan, seluruh hasil karya dipamerkan, dan dievaluasi. kegiatan ini rencananya berlanjut setiap setahun sekali," tambahnya.
I Nengah Ngetis, I Nengah Putu dan Ni Luh Mangku mengapresiasi kegiatan Desa Adat Culik, memberdayakan kemampuan siswa. Apalagi kegiatan di pasraman menunjang pendidikan di sekolah, sehingga siswa tersebut bisa menularkan kepada rekan-rekannya.
Sebab, setelah siswa itu menguasai tata cara membuat upakara nantinya bisa diimplementasikan di Desa Adat Culik yang mewilayahi 11 banjar adat: Pekandelan, Geria, Buayang, Seloni, Amertasari, Tegallinggah, Kangkaang, Kebon, Amed, Babakan dan Lebah.*k16
Sumber: Nusabali
Berita Terkait
Berita Populer Dari Nusabali