-
Penyelundupan Puluhan Ribu Benih Lobster Digagalkan
59 menit lalu -
Jokowi: Banjir Besar Kalsel Jadi yang Pertama dalam 50 Tahun
48 menit lalu -
Terpukul dan Menjerit, Pengusaha Mal hingga Hotel Minta PPKM Dihentikan
32 menit lalu -
Kinerja Memburuk, Total Aset LPEI Capai Rp92,1 Triliun
52 menit lalu -
Bocah Usia 4 Tahun Lapor kepada Bunda tentang Ayahnya, Ya Tuhan
51 menit lalu -
25 Relawan Uji Klinis Sinovac di Bandung Positif Covid-19, Begini Penjelasannya
58 menit lalu -
Tinggalkan Persebaya, Aryn Williams Gabung Klub Liga Inggris
38 menit lalu -
ASUS ROG Phone 4 Dibekali Baterai 6.000mAh
34 menit lalu -
Sisa BLT Subsidi Gaji untuk Guru Honorer
55 menit lalu -
Jokowi: Ini Sudah 50 Tahun Lebih Tidak Terjadi di Kalsel
46 menit lalu -
Bahagia, Kunci Kebangkitan Luka Jovic di Eintracht Frankfurt
36 menit lalu -
Ada Lowongan Kerja Nih Jadi Guru Penggerak, Ini Syaratnya
44 menit lalu
PB Alkhairaat: Tahan Komentar di Media Sosial Soal Sigi

PALU- Pengurus Besar (PB) Alkhairaat mengecam keras pembantaian satu keluarga yang dilakukan orang tak dikenal yang diduga merupakan kelompok yang mengatasnamakan diri Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Dusun Torpedo, Desa Lemba Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah pada Jumat (27/11).
"Aksi tersebut bukanlah merupakan anjuran maupun ajaran dari agama manapun apalagi Islam,"kata Ketua PB Alkhairaat Habib Ali bin Muhammad Aljufri di Kota Palu, Sabtu (28/11).
Oleh sebab itu dia mengajak seluruh masyarakat Sulawesi Tengah tanpa terkecuali dan abnaulkhairaat (sebutan untuk kader dan warga Alkhairaat) agar tidak mudah terprovokasi atas kejadian itu dan tetap menjaga persatuan antara sesama umat tanpa memandang agama, suku dan ras.
Yang tidak kalah penting, Habib Ali juga mengajak seluruh elemen untuk menolak segala bentuk kekerasan semacam itu.
"Saya mengimbau agar tetap tenang dan tidak ikut-ikutan memberikan komentar maupun mengunggah foto-foto apapun yang berkaitan dengan peristiwa tersebut di media sosial," ujarnya.
Dia tidak ingin kejadian tersebut dimanfaatkan oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab untuk memecah belah dan mengadu domba masyarakat yang saat ini hidup rukun di seluruh wilayah di Sulteng. "Jaga persatuan yang sudah ada. Kita rawat dengan baik amanah yang sudah ada ini,"ucapnya.
PB Alkhairaatmenyatakan dukungan penuh kepada aparat keamanan untuk mengusut secara cepat dan tuntas motif, pola serta gerakan yang memicu terjadinya peristiwa tersebut.
Kepala Kepolisian Resor Sigi AKBP Yoga Priyahutama menduga pelaku kekerasan menyebabkan korban jiwa adalah kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.
"Terindikasi seperti itu ada kemiripan dari saksi-saksi yang melihat langsung saat kejadian yang kami konfirmasi dengan foto-foto (DPO MIT Poso) ada kemiripan. Terindikasi," kata Kapolres Sigi AKBP Yoga Priyahutama yang dihubungi ANTARA di Palu, Sabtu.
Kapolres mengatakan bahwa situasi terakhir kondusif, bahkan anggota Brimob, polres, dan dari satgas telah melakukan pemulihan trauma (healing) agar jangan sampai warga ketakutan terkait dengan kejadian tersebut.
Jenazah korban, lanjut dia, akan segera dimakamkan oleh keluarga, sementara peti matinya disiapkan Polres Sigi. Dia mengatakan bahwa Satgas Operasi Tinombala saat ini sedang mengejar terduga pelaku.
Diberitakan sebelumnya, satu keluarga di Desa Lemba Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dibunuh oleh orang tak dikenal pada hari Jumat (27/11) sekitar pukul 09.00 WITA.
Dari keterangan Sekretaris Desa Lembatongoa Rifai, korban berjumlah empat orang. Akibat kejadian ini sejumlah warga yang bermukim dekat rumah korban bersembunyi, mengungsi, dan ada pula yang melarikan diri.
Berita Terkait
- GP Ansor Kecam Keras Pembunuhan di Sigi
- Polri: Kelompok Ali Kalora Diduga Bunuh 4 Orang di Sigi
- Empat Korban Pembunuhan Sadis di Sigi Dimakamkan
- Masyarakat Siap Divaksin
- Argo: TNI-Polri Datang ke Papua untuk Kesejahteraan Rakyat