-
Dalam Hal Olahraga, Georgina Rodriguez Akui Tak Mampu Imbangi Cristiano Ronaldo
58 menit lalu -
Contek Abu Dhabi, RI Bangun Taman Panel Surya di Indonesia Timur
55 menit lalu -
Mantan Gubernur Lemhanas Letjen (Purn) Sayidiman Suryohadiprojo Dikabarkan Meninggal Dunia
51 menit lalu -
Praveen/Melati Girang Tembus Final Sekaligus Balas Kekalahan saat Indonesia Masters 2020
49 menit lalu -
Lihat Nih, Ekspresi Mayjen TNI Ignatius Saat Disuntik Vaksin Covid-19
48 menit lalu -
50 Kata-Kata Bijak Optimis, Hilangkan Rasa Pesimis
52 menit lalu -
Bhayangkara Solo FC Dukung Pembatalan Shopee Liga 1 2020, Lanjut Musim Baru Tanpa Degradasi
58 menit lalu -
Bolehkah Ibu Hamil Disuntik Vaksin Covid-19? Ini Kata Peneliti
41 menit lalu -
Live Streaming SCTV Sinetron Buku Harian Seorang Istri Episode Sabtu 16 Januari 2021
53 menit lalu -
Pesan Terakhir Korban Sriwijaya Air Asal Lampung
46 menit lalu -
Liga Inggris: Liverpool Vs Manchester United, Solskjaer Buka Kemungkinan Bawa Amad Diallo ke Anfield
43 menit lalu -
Kunjungi Mamuju, Panglima TNI Tinjau Korban Gempa dan Serahkan Bantuan Presiden Jokowi
32 menit lalu
Pegadaian Sudah Berkontribusi Sejak 1901, Serikat Pekerja Tolak Holding

Serikat Pekerja (SP) PT Pegadaian (Persero) menyatakan siap mendukung penuh atas rencana keinginan pemerintah membuat sinergi BUMN yang bergerak di pembiayaan ultra mikro.
Namun, mereka menyatakan keberatan jika itu diwujudkan melalui skema holding dan akuisisi Pegadaian oleh PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Persero Tbk.
Ketua Umum SP Pegadaian, Ketut Suhardiono mengatakan, elemen karyawan PT Pegadaian (Persero) tidak nyaman atas munculnya kabar akan adanya akuisisi Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM) oleh BRI pada 13 November 2020.
Baca Juga: Erick Thohir Bakal Leburkan Pegadaian, PNM, dan BRI
Musyawarah Nasional (Munas) SP Pegadaian pada 25 November 2020 di Sukoharjo menyepakati sikap tidak setuju terkait wacana pembentukan holding dan akuisisi Pegadaian oleh BRI.
"Kami menilai Pegadaian adalah perusahaan yang sehat jadi dengan tegas kami menolak holding dan akuisisi," kata Ketut dalam keterangan tertulis, Selasa (1/12/2020).
Ketut menuturkan, alasan keberatan mereka antara lain, Pegadaian sudah hadir melayani masyarakat di Indonesia sejak 1901 dan terbukti telah memberikan kontribusi positif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Selain itu, layanan bisnis yang diberikan Pegadaian ke masyarakat sangat spesifik dengan kultur nasabah yang berbeda.
Mengutip pemberitaan Kontan.co.id pada 13 November 2020, rencana sinergi perusahaan pembiayaan mikro pelat merah antara BRI, Pegadaian, dan Permodalan Nasional Madani kembali mencuat pasca-laporan keuangan kuartal III-2020 yang telat dilaporkan.
Direktur Keuangan BRI, Haru Koesmahargyo dalam paparan kinerja Rabu (11/11/2020) mengatakan proses laporan keuangan telat dipublikasikan lantaran perseroan tengah menyiapkan aksi korporasi.
"Audit ini dalam rangka untuk corporate action. Nanti pada saatnya kami share ke publik," kata Haru, Rabu (11/11/2020).
Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Rosmayanti
Foto: Sufri Yuliardi