-
Inter Milan Bungkam Juventus, Conte: Nerazzurri Tampil Luar Biasa
41 menit lalu -
Prajurit TNI Keliling Kampung Papua Obati Warga
56 menit lalu -
Jelang Pelantikan Joe Biden, Pembelian Senjata Api seperti Kaca Goreng
41 menit lalu -
Barcelona Gagal Raih Piala Super Spanyol, Koeman: Bukan Kemunduran
25 menit lalu -
Lionel Messi Pukul Pemain dan Dapat Kartu Merah Langsung, Ini Komentar Pelatih Barcelona
48 menit lalu -
Ini Tujuh Catatan LPSK untuk Calon Kapolri
38 menit lalu -
Harry Maguire Puji Lini Pertahanan Liverpool
33 menit lalu -
Rocky N Ingatkan Pentingnya Pola Asuh Anak
33 menit lalu -
Dies Natalies ke-28, Undiksha Wujudkan IRUEL
27 menit lalu -
Mental Duo Binaraga Bali Terangkat
26 menit lalu -
Melihat Kondisi Terkini Gunung Semeru Usai Muntahkan Awas Panas
46 menit lalu -
Kemhan Rekrut Komando Cadangan Setelah PP Terbit
38 menit lalu
Pemilihan Ketua Umum MUI Digelar Malam Ini

JAKARTA -- Salah satu agenda utama Musyawarah Nasional (Munas) Majelis Ulama Indonesia (MUI) ke-10 adalah menetapkan kepengurusan baru MUI periode 2020-2025. Ketua Panitia Pengarah Munas MUI ke-10, KH Abdullah Jaidi menyampaikan bahwa pemilihan jajaran kepengurusan baru MUI dilakukan pada Kamis (26/11) malam.
"Tim formatur akan dipilih nanti malam, lalu malam ini juga mereka akan sidang, memilih dewan pimpinan harian dan dewan pertimbangan MUI yang kemudian diplenokan hasilnya itu malam ini juga," kata Kiai Jaidi melalui pesan tertulis kepada Republika, Kamis (26/11).
Ia mengatakan, tim formatur yang dipilih tersebut akan berisikan 17 orang yang mana diantaranya adalah demisioner Ketua Umum MUI Kiai Ma'ruf Amin, Sekretaris Jendral MUI Buya Anwar Abbas, dan Ketua Dewan Pertimbangan MUI Prof Din Syamsuddin.
Selain mereka, terdapat utusan dari MUI provinsi, ormas-ormas di bawah naungan MUI, utusan perguruan tinggi, dan juga pesantren yang juga akan masuk ke dalam bagan tim formatur. Kemudian ada juga tujuh orang dari MUI provinsi dari tujuh zona.
"Dan dari 14 peserta ormas yang hadir offline (luring di lokasi Munas) akan dipilih lima orang, lalu satu utusan dari perguruan tinggi dan satu utusan dari pesantren," ujarnya.
Kiai Jaidi juga menegaskan bahwa tugas tim formatur untuk pemilihan ketua umum dan mandataris MUI. Mereka juga akan memilih 22 nama untuk menduduki Dewan Pimpinan MUI dan juga tujuh nama untuk menduduki Dewan Pertimbangan MUI.
"Ini berbeda dengan ormas-ormas yang lain yang hanya memilih ketua umum, mandataris, kemudian ketua umum (terpilih) memilih jajarannya. Kalau MUI ini memilih segenap kepengurusan, baik dewan pimpinan MUI maupun wantim MUI," ujarnya.
Kiai Jaidi menegaskan, sistem pemilihan kepengurusan di MUI jauh dari hiruk pikuk politik dan mengedepankan asas musyawarah mufakat. Hal ini karena bagaimanapun MUI adalah wadah ulama yang menjadi teladan umat secara luas.
"Kita tegaskan bahwa pemilihan ketua umum tidak ada bias politik, karena kita bukan partai politik," ujarnya.
Sebagai informasi, sejumlah nama mencuat ke publik untuk menduduki kursi Ketua Umum MUI 2020-2025. Di antara nama itu muncul nama Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Mifatachul Akhyar, Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Prof KH Nasaruddin Umar, Sekretaris Jenderal MUI demisioner Buya Anwar Abbas, dan Wakil Ketua Umum demisioner KH Muhyiddin Junaidi.
Munas MUI ke-10 berlangsung di Hotel Sultan Jakarta pada 25-27 November 2020. Munas digelar secara luring dan daring mengangkat tema 'Meluruskan Arah Bangsa dengan Wasathiyatul Islam, Pancasila, dan UUD NRI 1945, Secara Murni dan Konsekuen'.
- Lima Fatwa Dibahas di Munas MUI ke-10
- Ma'ruf Amin: Islam Moderat Tetap Jadi Arus Utama
- Dai Diminta Ingatkan Umat Soal Bahaya Nyata Covid-19
- Pupuk Kaltim Raih Penghargaan Lighthouse Industry 4.0
- AS Beri Sanksi ke Pelaku Pembunuhan Massal di Libya