-
Dikarantina, Anggota BPD Abang Batal Dilantik
40 menit lalu -
Joe Biden Pakai Jas Ralph Lauren Saat Dilantik, Ini Maknanya
48 menit lalu -
SAH! Serie A Dinobatkan Sebagai Liga Terbaik di Dunia
45 menit lalu -
KRL Lintas Tanah Abang Terhenti, Pemukiman di Dekat Stasiun Kebakaran
36 menit lalu -
Kemendagri Siapkan Instruksi Menteri Soal Perpanjangan PPKM
56 menit lalu -
Serj Tankian soal Trump: Saya Tak pernah Melihat Presiden Seberengsek Ini
33 menit lalu -
Detik-detik Jazz Tabrak Truk Parkir hingga Membuat 1 Penumpang Tewas
43 menit lalu -
Prahara Rumah Tangga Celine Evangelista dan Stefan William
56 menit lalu -
Bos Bio Farma Ungkap Mekanisme Teknologi Pengamanan Vaksin Covid-19
39 menit lalu -
Harga Daging Naik, KPPU: Kami Belum Menemukan Pelanggaran
37 menit lalu -
Tak Berdaya Sendirian, Mike Tyson Bersyukur Punya Allah SWT
25 menit lalu -
Akibat Pandemi, Banyak Koperasi Belum Laksanakan RAT
17 menit lalu
'Penanganan Kejahatan Transnasional Libatkan Penegak Hukum'

JAKARTA -- Kapolri Jenderal Pol Idham Azis menyatakan kejahatan transnasional merupakan kejahatan komprehensif yang memerlukan penanganan yang tepat, cepat, dan sinergis. Maka, diperlukan upaya optimal dan keterlibatan aktif, serta koordinasi seluruh Kementerian dan Lembaga serta aparatur penegak hukum.
"Saya berharap Tim Koordinasi Interpol Indonesia ini menjadi forum yang bersifat koordinatif yang dilaksanakan dalam rangka kerja sama untuk memahami perkembangan aktual tindak kejahatan transnasional," tegas Idham di sela-sela acara pengukuhan Tim Koordinasi Interpol Indonesia 2020 di Jakarta, Jumat (4/12)
Selain itu, kata Kapolri, juga menetapkan berbagai upaya bersama dalam pencegahan dan penanggulangannya. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan tim ini seperti perlunya meningkatkan partisipasi aktif dan respons cepat dari anggota Tim Koordinasi Interpol Indonesia dalam rangka menunjang tugas-tugas keinterpolan. Khususnya dalam upaya mencegah dan memberantas kejahatan transnasional.
"Meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai bentuk ancaman kejahatan transnasional yang akan timbul, terus melakukan inovasi, penyempurnaan, dan evaluasi," tutur Idham.
Sehingga, lanjut Idham, mewujudkan sistem kerja yang adaptif, modern, dan fleksibel, membangun komunikasi. Serta koordinasi yang baik dengan segala pihak sehingga tercipta prinsip win win solution serta menjaga kekompakan dan sinergisitas yang kuat dengan para stakeholder dalam mewujudkan kolaborasi yang baik di bidang penanggulangan kejahatan transnasional.
"Ini bukan tentang siapa yang hebat, tetapi tentang kebersamaan yang tidak dapat dinilai dengan apapun," ujar mantan Kabareskrim ini.
Dalam kesempatan itu, Idham juga menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang tinggi kepada seluruh perwakilan Kementerian dan Lembaga. Tentunya yang mempunyai persepsi dan kepedulian yang sama dalam pemberantasan kejahatan transnasional.
"Saya juga ucapkan terima kasih kepada Kadivhubinter Polri beserta seluruh panitia atas upaya dan kerja keras sehingga acara pengukuhan ini dapat terselenggara dengan baik," tutup Idham.
Berita Terkait
- Napoleon Bonaparte Merasa Dizalimi Pernyataan Pejabat
- Praktisi: Beda Perlakuan Antara Kinkin dan Denny Siregar
- Kata KPK Soal Penegak Hukum Diingatkan tak Peras Pengusaha
- PMLI Gandeng HAPI Tingkatkan Kompetensi SDM Kepelabuhan
- Peningkatan Kapasitas BUMDes Diharapkan Berjalan Baik