-
Susah Payah Bungkam Tim Divisi Empat, Man City Nyaris Tersingkir dari Piala FA
59 menit lalu -
TC Lechia Gdansk Resmi Berakhir, Egy Maulana Vikri Miliki Rapor Baik
34 menit lalu -
Atalanta Pecundangi Milan, Ilicic Ucapkan Terima Kasih kepada Tuhan
20 menit lalu -
Kasus COVID-19 Kaltim Terus Meningkat Tiga Hari Terakhir
44 menit lalu -
Dorna, FIM, dan IRTA Perbarui Kalender MotoGP 2021, Sirkuit Mandalika?
33 menit lalu -
Menteri Kesehatan Tak Mesti Harus Lulusan Kedokteran
54 menit lalu -
Mengetahui Kandungan Tablet Tambah Darah untuk Penderita Anemia
31 menit lalu -
PNS Menanti Tunjangan Tambahan hingga Gaji ke-13 Tanpa Potongan
29 menit lalu -
Bantu Ginting Lolos, Sang Pacar Beri Pesan Khusus ke Vittinghus
34 menit lalu -
Jayapura Diguncang Gempa Magnitudo 4,1
19 menit lalu -
Presiden IOC Bantah Rumor Pembatalan Olimpiade Tokyo
34 menit lalu -
Pelatih Bongkar Aib Fajar/Rian Usai Gagal Total di Thailand Open
14 menit lalu
Penelitian Ungkap Tertawa Meningkatkan Kesehatan Fisik dan Mental

TERTAWA merupakan bagian dari respons tubuh terhadap hal-hal yang lucu. Ini membutuhkan banyak usaha di dalam otak karena harus mengaktifkan area motorik, emosional, kognitif, dan pemrosesan sosial.
Penelitian yang diungkap dalam Pengantar Psikologi Humor menyebutkan kekuatan tawa untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental.
Baca juga: Ini 3 Manfaat Tertawa yang Perlu Kamu Tahu
Tertawa dapat mengembangkan otot tubuh bagian atas manusia, mulai kombinasi otot wajah, gerakan mata, kepala, hingga bahu. Banyak area di otak kemudian menjadi aktif sehingga jalur saraf emosi, seperti kegembiraan dapat meningkatkan suasana hati dan stres berkurang.
Para peneliti coba mengukur frekuensi dan intensitas 41 orang yang tertawa dalam periode dua pekan yang dikaitkan dengan peringkat stres dan fisiknya. Mereka menemukan makin banyak tertawa, maka makin rendah stres yang dirasakan. Tertawa juga mampu meningkatkan keintiman dengan orang lain.
Dikutip dari Science Alert, Selasa (1/12/2020), ahli bahasa Don Nilsen menyebut tertawa butuh peran sosial yang kuat dan sangat jarang tertawa bisa terjadi jika sedang sendirian. Hal ini dibuktikan dari tawa bayi yang merasa senang membangun ikatan dengan pengasuhnya.
Baca juga: 4 Ekspresi Tertawa via Teks dalam Bahasa Lain yang Perlu Kamu Tahu
Hal tersebut sebagai tanda eksternal untuk berbagi apresiasi atau situasi. Misalnya, pelawak mencoba tertawa untuk membuat audiens merasa lebih dekat secara psikologis agar tercipta keintiman di antara mereka.
Para peneliti menemukan bahwa emosi positif yang dihasilkan saat tertawa dapat meningkatkan kesejahteraan subjektif dan kepuasan hidup. Emosi itu akan membuat seseorang lebih menghargai makna hidup dan membantu orang yang lebih tua memahami kesulitan yang mereka hadapi selama hidup.