-
Bakal Berevolusi, Inter Ubah Nama dan Logo Klub
52 minutes ago -
Marko Simic Sejajarkan Dirinya dengan Haaland dan Lewandowski
53 minutes ago -
Peduli Gempa Mamuju, Yayasan Semen Padang Kirim Bantuan Alat Medis Hingga Oleh-oleh Khas Minang
59 minutes ago -
Mendes PDTT Jelaskan Program Prioritas Pembangunan Desa
57 minutes ago -
Pasien Sudah Sembuh tapi Hasil PCR Positif, Bagaimana Ya?
55 minutes ago -
Sukarelawan dari Mimika Bantu Korban Gempa Sulbar
39 minutes ago -
Fachrori Umar : Ponpes Wajib Berkontribusi Dalam Pendidikan Nasional
50 minutes ago -
Madura United Sarankan Liga 1 2020 Dihentikan
31 minutes ago -
Prosesi Virtual HUT Ke-48 PDIP Diikuti 73.367 Peserta Raih Rekor MURI
39 minutes ago -
Alex Banyak Minta Saran kepada Nakagami dan Crutchlow ketimbang Marquez
52 minutes ago -
Pascagempa Sulbar, Pembersihan Reruntuhan Bangunan Ditargetkan Tuntas 15 Hari
46 minutes ago -
Penyaluran Kredit Bank Syariah Bakal Meningkat Pesat di Awal 2021
58 minutes ago
Pengadaan Barang Lamban, Jokowi Siapkan Teknologi Alarm Pengingat

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Rakornas Pengadaan Barang dan Jasa 2020. Kepala Negara pun menyoroti beberapa masalah terkait realisasi anggaran dan hambatan-hambatannya.
Dia mengatakan, untuk sistem pengadaan barang dan jasa, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) harus berani melakukan banyak terobosan dengan memanfaatkan teknologi modern. Terobosan ini diperlukan untuk memonitor transaksi kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah (pemda) secara real time.
Baca Juga: Sindir Proses Pengadaan Barang dan Jasa yang Lamban, Jokowi: Ngerjainnya Kapan?
"Dengan bantuan teknologi terkini, kita bisa memonitor real time transaksi mereka, apakah sudah terserap 100% dari total belanja pengadaan atau belum, sehingga mereka bisa diberi alarm peringatan," ujar Jokowi secara virtual di Jakarta, Rabu (18/11/2020).
Selain itu, lanjut dia, dengan berpijak pada data tersebut, para menteri, kepala lembaga, dan pemda bisa diberi alarm untuk melakukan langkah percepatan. Terlebih, karena situasi pandemi Covid-19, pengadaan adalah aspek yang sangat penting.
Baca Juga: Buka Rakornas Pengadaan Barang, Jokowi: Kita Harus Turunkan Defisit Neraca Dagang
"Alarm peringatan perlu, karena masih banyak yang bekerja dengan cara lama. Bahkan kondisi darurat masih saja bekerja dengan biasa-biasa saja, belum berganti ke channel yang extraordinary," tambah Jokowi.