-
Update Ranking FIFA Negara Asia Tenggara: Timnas Indonesia dan Malaysia Melonjak, Thailand Turun!
45 menit lalu -
Kalah dari Timnas indonesia, Burundi Langsung Turun 3 Posisi di Ranking FIFA!
40 menit lalu -
Ganjarian Spartan Optimis PDIP Usung Ganjar di Pemilu 2024
33 menit lalu -
Mahfud MD Bilang Tempat Ibadah Boleh Digunakan Kegiatan Politik, Tapi...
42 menit lalu -
Shin Tae-yong Minta Timnas Indonesia Wajib Lakukan Hal Ini di Laga Kedua Kontra Burundi
31 menit lalu -
Bakal Dipolisikan Lantaran Bocorkan Transaksi Rp349 Triliun, PPATK: Terima Kasih Perhatiannya
55 menit lalu -
Tepis Kabar Soal Kabur ke Luar Negeri, Rafael Alun: Saya Selalu Hadir saat Dipanggil KPK
50 menit lalu -
Stefan Effenberg: Nagelsmann Bisa Seperti Heynckes
44 menit lalu -
Francesco Bagnaia Bongkar Perasaannya Usai Jadi yang Tercepat di Sprint Race MotoGP Portugal 2023
17 menit lalu -
DKPP Ungkap Syarat Pemilu yang Demokratis
34 menit lalu -
Anggar Targetkan Dua Emas SEA Games
33 menit lalu -
Roberto Mancini Akui Belum Puas dengan Performa Mateo Retegui
17 menit lalu
Pengakuan Mahfud MD Soal Kerisauan Pemerintah Pusat Saat Ini, Terkuak!

GenPI.co - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD Buka-bukaan mengungkapkan kerisauan pemerintah pusat saat ini.
Hal tersebut diungkapkan Mahfud MD saat berkunjung ke Panti Asuhan Bina Siwi di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (3/2/2023).
Menurut Mahfud MD, bahwa pemerintah saat ini sedang memikirkan indeks persepsi korupsi Indonesia pada 2022 yang turun, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Salah satu hal yang dalam tiga hari ini menjadi kerisauan kami pemerintah yang mengurusi penegakan hukum dan pemberantasan korupsi adalah indeks persepsi korupsi kita menurut Transparansi Internasional turun dari 38 jadi 34," jelas Mahfud MD.
Seperti diketahui, bahwa indeks persepsi korupsi adalah nilai untuk mengukur persepsi publik terhadap upaya pemberantasan korupsi di suatu negara.
Mahfud mengakui, bahwa penurunan indeks persepsi korupsi Indonesia tahun lalu merupakan satu keprihatinan karena pemerintah pernah mencapai angka 20 saat reformasi 1999.
"Kemudian turun 38, lalu tetap bertahan di 38 dan sekarang turun menjadi 34. Indeks persepsi korupsi artinya persepsi masyarakat internasional tentang seberapa besar skor korupsi di Indonesia," beber Mahfud MD.
"Berarti, jika dari interval 0-100 kita ada di angka 34," sambungnya.
Mahfud MD pun menyebutkan bahwa penurunan indeks persepsi korupsi ini menjadi yang tertinggi karena selama pemerintahan reformasi indeksnya selalu naik.
"Apakah korupsi makin banyak? Bisa, ya, karena buktinya kita menangkap orang, OTT. Akan tetapi, sebenarnya peningkatan korupsi itu sendiri yaitu normal, seperti itu terus sejak dahulu," ungkap Mahfud MD.
Menurut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini, bahwa salah satu faktor yang menyebabkan turunnya indeks persepsi korupsi adalah birokrasi perizinan di Indonesia yang bertele-tele.
"Salah satu usaha pemerintah untuk memangkas korupsi di sektor perizinan adalah dengan menerbitkan Undang-Undang Cipta Kerja (Ciptaker) dalam bentuk omnibus law," kata Mahfud MD. (Ant)
Simak video pilihan redaksi berikut ini: