-
Soroti Regulasi Khusus Pemain U-23 di Liga 1 2023-2024, Pengamat Sepakbola Nasional: Harus Didukung!
58 menit lalu -
Usai Perpanjang Kontrak dengan Manchester United hingga 2028, Diogo Dalot Tebar Janji Begini
59 menit lalu -
Elektabilitas Capres 2024: Prabowo Ungguli Ganjar, Anies Kalah Jauh
59 menit lalu -
Lawan Argentina Mempertebal Nyali Timnas Indonesia, Kata Rizky Ridho
30 menit lalu
Pengamat Beri Pesan Tegas soal Penolakan Israel di Piala Dunia U-20 2023

GenPI.co - Pengamat hubungan internasional Hikmahanto Juwana memberikan pesan tegas terkait penolakan terhadap Timnas Israel main di Indonesia pada ajang Piala Dunia U-20 2023.
Seperti diketahui, Timnas Israel mendapat banyak penolakan dari berbagai kalangan di Indonesia jelang Piala Dunia U-20 2023.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur Bali I Wayan Koster, serta Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu yang menolak Israel bermain di Indonesia.
Padahal, Bali sendiri tadinya akan menjadi venue untuk melakukan drawing Piala Dunia U-20 2023 yang akan berlangsung Jumat (31/3).
Alhasil, penolakan tersebut membuat drawing Piala Dunia U-20 2023 dibatalkan meski PSSI belum mendapatkan surat resmi dari FIFA.
Hikmahanto Juwana yang juga berstatus sebagai Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia pun ikut memberikan pendapatnya mengenai hal panas ini.
Dirinya mengatakan, tekad Indonesia dalam memperjuangkan tanah rakyat Palestina, yang saat ini diduduki Israel, tidak seharusnya dimaknai dengan menolak timnas Israel mengikuti Piala Dunia U-20.
"Dalam memperjuangkan nasib rakyat Palestina, pihak yang dihadapi oleh pemerintah Indonesia adalah pemerintah zionis Israel berikut kebijakannya untuk menduduki tanah Palestina," kata Hikmahanto dilansir dari Antara, Senin (27/3).
Hikmahanto menekankan bahwa Indonesia tidak bisa mengintervensi ajang olahraga yang diselenggarakan FIFA, termasuk menolak partisipasi Timnas Israel.
"Pemerintah Indonesia tidak memiliki kendali tim mana yang boleh dan tidak boleh berlaga di Tanah Air. Sekali menyediakan diri sebagai tuan rumah, maka Indonesia harus menerima siapa pun negara yang dinyatakan lolos kualifikasi," tandas Hikmahanto.
Indonesia memang tidak mengakui dan tak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
Namun, menurut Hikmahanto, ketiadaan relasi diplomatik itu bukan berarti menutup hubungan dagang, sosial, budaya dan olahraga antara Indonesia dengan Israel.
"Warga Indonesia misalnya kerap berkunjung ke Israel untuk dapat berziarah di Masjid Al-Aqsa. Demikian juga warga Israel berkunjung ke Indonesia untuk menjalin bisnis dengan mitra Indonesia," ucap dia.(Ant)
Simak video pilihan redaksi berikut ini: