-
AC Milan Resmikan Transfer Soualiho Meite
49 menit lalu -
Krama Bali Perantauan Ngungsi Dekat Rumah Ketua PHDI Mamuju
53 menit lalu -
Aduh, Menghadiri Pesta tanpa Pakai Masker, Pebasket ini Kena Denda Rp 709 juta
35 menit lalu -
Belasan Rumah Rusak, Satu di Antaranya Hanyut, 10 KK Terpaksa Ngungsi
52 menit lalu -
Wayne Rooney Gantung Sepatu, Steven Gerrard Beri Penghormatan
49 menit lalu -
Pencarian Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diperpanjang 3 Hari
47 menit lalu -
90 Juta Vaksin Covid-19 Tiba di Indonesia Sampai Juni 2021
45 menit lalu -
Solskjaer: Akan Mengejutkan jika Man United Kalahkan Liverpool
29 menit lalu -
Derby della Capitale: 15 Januari Memang Hari Terkutuk bagi AS Roma
52 menit lalu -
Pangdam Divaksin Covid-19 di RSUD Wangaya Denpasar
46 menit lalu -
Rekor dalam 9 Tahun Terakhir, Surplus Neraca Perdagangan RI USD2,1 Miliar
38 menit lalu -
Ini Teknis Pelaksanaan Hukuman Kebiri Kimia
26 menit lalu
Pengamat: Kartu Tani Tepat untuk Distribusikan Pupuk Subsidi

JAKARTA -- Rencana pemerintah untuk menerapkan Kartu Tani dalam mendistribusikan pupuk subsidi dinilai tepat. Pengamat pertanian Jamhari mengatakan, ini terutama agar distribusi itu bisa lebih tepat sasaran dan tidak terjadi kebocoran di lapangan.
"Tujuannya saya kira baik. Kartu Tani lahir untuk membuat distribusi pupuk lebih tepat sasaran dan mengatur supaya kebocoran antarwilayah bisa dikurangi," kata Dekan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) ini, Rabu (25/11).
Meski demikian, ia memiliki beberapa catatan agar program Kartu Tani bisa terelisasi dengan baik di lapangan. Pertama, harus ada edukasi dan sosialisasi kepada petani agar mereka memahami penggunaan Kartu Tani. Sebab, kata dia, masih banyak petani yang belum siap dan mengalami kebingungan.
"Kesiapan (petani) untuk menggunakan kartu ini harus diperhatikan. Karena ini program baru. Oleh karena itu, sosialisasi harus ditekankan kepada para petani," katanya.
Kedua, perlu diperhatikan juga terkait basis pendistribusian. Menurut Jamhari, pupuk subsidi itu akan lebih efektif dan ekonomis bila distribusinya berbasis kelompok.
"Kalau harapannya penguatan kelembagaan petani, harusnya dikelola kelompok. Bukan individu. Ini jauh lebih ekonomis," kata dia.
Melihat beberapa tantangan tersebut, Jamhari pun berharap agar program Kartu Tani bisa terus disempurnakan. "(Kartu Tani) agar lebih tepat sasaran sangat baik, menurut saya. Kebocoran nanti bisa dihindari dengan pengawasan, sedangkan untuk mengatasi harga di atas HET dilakukan dengan cara pengelolaannya di level kelompok," kata dia.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah berencana mengeksekusi program Kartu Tani mulai tahun depan secara menyeluruh di Indonesia. Sebagian wilayah bahkan sudah mulai masa transisi.
Kartu Tani berisi data identitas petani, luasan lahan/garapan, dan proyeksi penggunaan pupuk subsidi untuk satu musim. Dengan cara ini, para petani akan mendapatkan jatah pupuk subsidi berdasarkan by name by addres sehingga potensi penyelewengan bisa dihindari.
"Kita memang melakukan perubahan pola pendistribusian pupuk subsidi. Dari cara manual beralih ke Kartu Tani. Dengan cara ini, distribusi pupuk subsidi akan menjadi lebih tepat sasaran, tepat jumlah, dan lainnya," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo beberapa waktu lalu.
Berita Terkait
- KRKP: Tanpa Data Valid, Kartu Tani tak Bermanfaat
- Demi NKRI, HNW Dukung Pemerintah Dialog dengan Habib Rizieq
- Pengamat: Kartu Tani Tepat untuk Distribusikan Pupuk Subsidi