-
Perburuan Scudetto Semakin Ketat, Juventus Tak Boleh Tersandung Bologna
44 menit lalu -
Sektor Usaha yang Boleh Beroperasi 100% saat PPKM, dari Hotel hingga Logistik
51 menit lalu -
Demi Bantu Kawan, Syekh Ali Jaber Rela Utang Sana-sini
44 menit lalu -
Sergino Dest Didekati Bayern Munich, tapi Hatinya Pilih Barcelona
58 menit lalu -
Gajah Obrak-abrik Kebun dan Rumah, Warga Masih Trauma
56 menit lalu -
Untuk Kesehatan, Pilih Kuku Panjang atau Pendek?
51 menit lalu -
Elon Musk akan Beri Rp 1,4 T di Teknologi Penangkap Karbon
33 menit lalu -
Tunjangan Guru SPK Disetop, FKGSI: Tidak Adil
27 menit lalu -
Hampir 2 Pekan, Denda Pengetatan PSBB DKI Jakarta Capai Rp 98 Juta
56 menit lalu -
Meriahkan HUT Ke-71, BTN Gelar Lomba dengan Hadiah Rp171 Juta
31 menit lalu -
Liga Italia: Matthijs De Ligt Pulih dari COVID-19, Kabar Baik bagi Juventus Jelang Hadapi Bologna
51 menit lalu -
Atalanta Beri AC Milan Kekalahan Paling Menyakitkan
23 menit lalu
Pengamat Yakin Hanya Ada Satu Kepengurusan di Tubuh Golkar

JAKARTA -- Pengamat Politik dari Universitas Paramadinah, Hendri Satrio menilai tidak akan ada dualisme kepengurusan di tubuh Partai Golkar. Pernyataannya ini menyikapi wacana akan dilakukan Munas tandingan oleh kubu Bambang Soesatyo (Bamsoet).
"Hanya akan ada satu Golkar kok, dukungan Presiden hanya untuk satu orang," kata Hendri dalam pesan tertulis kepada Republika.co.id, Jumat (29/11).
Hendri menjelaskan, selama arah dukungan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kepada kubu Airlangga Hartanto. Maka selama itu juga akan banyak kader Golkar yang merapat kepada Airlangga.
Jadi menurut Hendri tidak heran bila kemudian Airlangga merasa berada di atas awan. Sedangkan Bamsoet akan melakukan segala upaya untuk mendapatkan perhatian para kadernya, termasuk tudingan adanya menteri Jokowi yang dianggap telah menekan kepala daerah agar memilih kubu Airlangga.
"Selama Jokowi belum mengubah dukungan pada Airlangga, ya Airlangga masih di atas angin, dan sampai hari ini kan belum ada perubahan dukungan dari Pak Jokowi. Dan Jokowi belum pernah meralat itu, jadi ya pasti akan banyak alasan dari kubu Bamsoet untuk mendapatkan dukungan itu," jelasnya.
Namun Hendri menilai Bamsoet keliru saat mengklaim bahwa publik menginginkan Jokowi tiga periode. Karena hal itu dinilainya malah makin menjauhkan dukungan Jokowi ke Bamsoet.
Seperti disebutkan sebelumnya, ada tiga menteri kabinet Jokowi yang diduga campur tangan dalam pemilihan calon ketua umum Partai Golkar periode 2019-2024. Loyalis Bamsoet, Syamsul Rizal menyebut salah satu menteri yang terlibat adalah Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Pratikno. "Yang muncul sangat santer itu adalah Pak Pratikno," kata Syamsul saat ditemui wartawan di sela-sela rapat pleno Golkar, Rabu (27/11) malam.
Menurutnya, menteri tersebut menelpon beberapa kepala daerah kader Golkar dan meminta agar DPD nya mendukung Airlangga. Cara-cara tersebut tidak hanya di satu provinsi, tetapi juga di provinsi lain.
Selain Pratikno, ada dua menteri lagi yang ikut menekan pengurus Partai Golkar di daerah untuk memilih Airlangga sebagai calon ketua umum Partai Golkar 2019-2024. Namun, ia enggan menyebut siapa menteri yang dimaksud.
Berita Terkait
- Golkar Masih Dibayangi Munas Tandingan
- Golkar Persilakan Mantan Napi Ikut Caketum
- Pengamat: Munas Tandingan Musibah Buat Golkar
- Viola Davis Ikut Tanggapi Martin Scorsese
- Dompet Dhuafa Ajak Sumbang Sepatu Layak Pakai di EJM 2019