-
Borussia Dortmund Tak Akan Jual Haaland Musim Panas Ini
57 menit lalu -
WHO: Pandemi Covid-19 Masih Jauh dari Selesai
45 menit lalu -
Bule Ngemis Kepergok Tidur di Emperan Toko
59 menit lalu -
Jelang PSG vs Bayern Munich, Flick Lempar Pujian ke Kylian Mbappe
38 menit lalu -
5 Alasan Bayern Munich Bakal Selesaikan Misi Comeback Lawan PSG
20 menit lalu -
Menristek : Bibit Vaksin Merah Putih Diserahkan ke Biofarma Bulan Mei
50 menit lalu -
Main di Eropa Musim Depan, Inter Milan Butuh Tambahan Pemain Baru
42 menit lalu -
Perusahaan Sekuritas Pertama Pengembang Wakaf Saham, MNC Sekuritas Raih Penghargaan BEI!
42 menit lalu -
Moeldoko: Siapapun Nekat Korupsi Pasti akan Disikat Tanpa Pandang Bulu
51 menit lalu -
Usai Jajal Motor Aprilia, Dovizioso Ungkap Masalah Utama RS-GP
48 menit lalu -
Kementan Pastikan Pasokan Bahan Pokok Selama Ramadan dan Lebaran 2021 Aman
42 menit lalu -
Khabib Diisukan Terjun ke WWE, Manajer: John Cena Bisa-Bisa Dihabisi
10 menit lalu
0
Pengarakan Ogoh-ogoh Ditiadakan

Rapat dihadiri jajaran Polres Klungkung, Dandim 1610/Klungkung, Kejari, Kementerian Agama, PHDI, FKUB, dan organisasi perangkat daerah. Bupati Suwirta meminta semua pihak mengantisipasi keramaian utamanya saat pengrupukan. Pengarakan ogoh-ogoh saat pengrupukan ditiadakan.
Bupati Suwirta mengungkapkan, upacara melasti dan pengrupukan dianjurkan membatasi jumlah peserta dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Desa adat yang dekat dengan pantai, beji, dan danau dipersilakan melaksanakan upacara melasti. "Untuk desa jauh supaya melaksanakan melasti dengan ritual ngubeng," pinta Bupati Suwirta. Saat perayaan Nyepi, warga diharapkan tidak sembarangan menutup jalan. Jika harus menutup jalan, pecalang diwajibkan menjaga penutupan jalan tersebut.
Mobil pemadam kebakaran (Damkar) dan ambulans agar tidak membunyikan sirene jika terjadi keadaan darurat. Bagi warga yang pulang kampung dari luar daerah agar diantisipasi supaya tetap menjalankan prokes. "Saya berharap Tim Satgas Covid-19 di desa supaya aktif mensosialisasikan disiplin penerapan prokes kepada warga. Saya tidak ingin perayaan Nyepi ternoda karena munculnya klaster Nyepi," ujar Bupati Suwirta. *wan
Bupati Suwirta mengungkapkan, upacara melasti dan pengrupukan dianjurkan membatasi jumlah peserta dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Desa adat yang dekat dengan pantai, beji, dan danau dipersilakan melaksanakan upacara melasti. "Untuk desa jauh supaya melaksanakan melasti dengan ritual ngubeng," pinta Bupati Suwirta. Saat perayaan Nyepi, warga diharapkan tidak sembarangan menutup jalan. Jika harus menutup jalan, pecalang diwajibkan menjaga penutupan jalan tersebut.
Mobil pemadam kebakaran (Damkar) dan ambulans agar tidak membunyikan sirene jika terjadi keadaan darurat. Bagi warga yang pulang kampung dari luar daerah agar diantisipasi supaya tetap menjalankan prokes. "Saya berharap Tim Satgas Covid-19 di desa supaya aktif mensosialisasikan disiplin penerapan prokes kepada warga. Saya tidak ingin perayaan Nyepi ternoda karena munculnya klaster Nyepi," ujar Bupati Suwirta. *wan
Sumber: Nusabali
Berita Populer Dari Nusabali