-
Timnas Thailand Sesumbar Mentas di Piala Dunia 2026
51 menit lalu -
Balikkan Rugi, Modernland Realty (MDLN) Raih Laba Rp353,28 Miliar di Semester I-2022
55 menit lalu -
Legenda Liverpool Bela Aksi Darwin Nunez Tanduk Lawan
25 menit lalu -
Tite Serang Kylian Mbappe yang Sindir Sepak Bola Amerika Selatan
22 menit lalu -
Mengejutkan, Seluruh Direksi PT Pembangunan Jaya Ancol Dicopot, Ternyata Ini Alasannya
50 menit lalu -
Anak Buah Irjen Panca Putra Tetapkan 5 Tersangka Kasus PMI Ilegal, 2 Masih Buron
54 menit lalu -
2 Pilar Persebaya Absen Lawan Borneo FC, Aji Santoso: Pemain Tetap Fight Tak Gentar
51 menit lalu -
2 Kejari Dapat Instruksi Khusus Buntut Penangkapan Jaksa Bojonegoro Pelaku Sodomi Anak
48 menit lalu -
Resmikan 33 Tower Rusunawa, Anies: Saya Apresiasi Seluruh Jajaran yang Bekerja Keras
46 menit lalu -
Pelatih Persikabo 1973 Djajang Nurjaman Keluhkan Jadwal Padat Liga 1 2022/2023
31 menit lalu -
PJSI Gelar Menpora Cup 2022
37 menit lalu -
APVI Minta Pemerintah Beri Perlindungan bagi Industri Produk Tembakau Alternatif
49 menit lalu
Penghimpunan Dana di Pasar Modal Capai Rp102,9 Triliun Sepanjang Semester I-2022

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penghimpunan penghimpunan dana di pasar modal mencapai Rp102,9 triliun per semester I 2022.
"Penghimpunan dana di pasar modal hingga 28 Juni 2022 tercatat Rp102,9 triliun, dengan emiten baru tercatat sebanyak 22 emiten," ungkap OJK, dikutip Kamis (30/6/2022).
OJK menyebutkan, hingga 24 Juni 2022, IHSG tercatat melemah 1,5% mtd ke level 7.043 dengan non residen mencatatkan outflow Rp3,59 triliun.
Sementara di pasar SBN, non residen mencatatkan outflow Rp 12,4 triliun sehingga mendorong rerata yield SBN naik 5,2 bps mtd pada seluruh tenor.
Menurut OJK, tingginya inflasi global tersebut telah mendorong bank sentral utama dunia untuk melakukan normalisasi kebijakan moneter yang lebih agresif sehingga pasar keuangan global kembali bergejolak.
Dengan latar belakang tersebut, pertumbuhan perekonomian global 2022 diperkirakan akan melambat daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Kendati demikian, indikator perekonomian domestik masih menunjukkan perbaikan yang terus berlanjut meski laju perbaikannya mulai terpengaruh perkembangan perekonomian global.
Inflasi di bulan Mei 2022 masih terjaga dalam rentang target Bank Indonesia namun terus berada dalam tren meningkat seiring kenaikan harga pangan dan transportasi.