-
Wiku: Persentase Kenaikan Kasus Mingguan Turun
49 menit lalu -
Mikel Arteta Ternyata Sudah Lama Pantau Martin Odegaard
36 menit lalu -
Paul Pogba: Semua Pemain Man United Belajar dari Edinson Cavani
59 menit lalu -
Bank Mandiri akan Terbitkan Green Bond Rp 4,2 Triliun
57 menit lalu -
Eks Pimpinan KPK: Penurunan IPK Lampu Merah Bagi Pemberantasan Korupsi di Indonesia
47 menit lalu -
Festival Imlek dan Cap Go Meh di Pontianak Tahun Ini Ditiadakan
53 menit lalu -
Ilmuwan Sebut Siklus Menstruasi Dipengaruhi Siklus Bulan
44 menit lalu -
Jumlah Zona Merah Turun, Zona Oranye Melonjak
33 menit lalu -
Sempat Terlihat Bertengkar dengan Pria, Wanita Hamil Nekat Hendak Lompat dari JPO
37 menit lalu -
Sebarkan Berita Bohong Tentang Vaksin, Pegawai Honorer Terancam 6 Tahun Penjara
54 menit lalu -
Pak Sandi Mengidap Sindrom Narsistik Media Sosial, ya?
54 menit lalu -
Giliran Abu Janda Dilaporkan ke Bareskrim karena Tindakan Rasisme
36 menit lalu
Pengunjung Tokopedia Naik 25 Persen Dibandingkan Awal Tahun

JAKARTA -- Riset iPrice dan Parcel Monitor belum lama ini, dikutip Senin (23/11), melaporkan bahwa pada kuartal ketiga 2020 pengunjung situs e-commerce Tokopedia menyentuh angka 84 juta per bulan. Angka ini naik 25 persen dibandingkan awal tahun.
Berdasarkan Peta Persaingan E-commerce Indonesia, pertumbuhan total pengunjung website Tokopedia meningkat 40 persen jika dibandingkan Q3 2019 yang hanya 60 jutaan per bulan. Tokopedia juga merupakan satu-satunya e-commerce lokal yang memiliki pengunjung website lokal terbanyak di Asia Tenggara menyaingi Shopee dan Lazada pada tahun 2019.
Total kunjungan ke laman Tokopedia mencapai jumlah 900 jutaan selama tahun 2019. Menariknya, Tokopedia yang benar-benar fokus mendominasi pasar Indonesia sudah bisa menyaingi Shopee dan Lazada yang dikategorikan sebagai e-commerce regional.
Dengan data pertumbuhan yang menjanjikan ini, tidak heran jika Google dan Temasek juga ingin ikut berpartisipasi dalam pertumbuhan e-commerce di Indonesia dengan investasi di Tokopedia November ini. Nikkei Asian Review melaporkan Google sekarang memegang sekitar 1.6 persen kepemilikan di Tokopedia.
Sementara, Anderson Investment yang berafiliasi dengan Temasek memiliki persentase lebih tinggi yaitu 3,3 persen. Data ini berdasarkan dokumen yang diajukan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia tertanggal 4 November lalu.
Sebelumnya, Bukalapak juga menerima dana segar dari Microsoft pada bulan yang sama, estimasinya Microsoft setuju untuk investasi sebesar 100 juta dollar AS ke Bukalapak berdasarkan laporan Bloomberg. Bentuk investasi ini juga akan mengarah ke kemitraan produk Microsoft untuk penggunaan di Bukalapak, salah satunya adalah pengembangan teknologi berbasis Microsoft Azure untuk Bukalapak.
Bukalapak yang juga menunjukan pertumbuhan positif, memiliki total kunjungan website 646 Jutaan selama tahun 2019 dan menduduki peringkat ke-4 di Asia Tenggara setelah Shopee, Lazada, dan Tokopedia. Pada Q3 2020 ini Bukalapak berada di peringkat ketiga dengan total rerata kunjungan laman bulanan 35 jutaan.
Berita Terkait
- Tips Jualan Online Bagi UMKM Pemula
- Tokopedia Perluas Fitur Bagi Pengguna Android
- Berencana IPO, Tokopedia Fokus Bangun Kepercayaan Investor
- Pengunjung Tokopedia Naik 25 Persen Dibandingkan Awal Tahun
- Kasus Meninggal Akibat Covid-19 di Lampung Tambah 154 Orang