-
Baliho Erick Thohir Disoal, LPES: Beliau Ketua Panitia 1 Abad NU
59 menit lalu -
Pakar Asal Inggris Ungkap Keseriusan Kapolri Benahi Sepak Bola di Indonesia
52 menit lalu -
Nikah di KUA Jadi Tren Generasi Z dan Milenial, Tertarik Ikutan?
57 menit lalu -
Syarief Hasan Beber Alasan Pentingnya UU MPR
49 menit lalu -
Teddy Terima Uang SGD27.300 Hasil Jual Sabu Sitaan, Diantar ke Rumah Jagakarsa
48 menit lalu -
KY Sebut Video Hakim Perkara Ferdy Sambo Sedang Diperiksa Ahli
52 menit lalu -
KPK Diminta Ikut Mengusut Kasus Suap Tambang Ilegal Ismail Bolong
46 menit lalu -
Erik ten Hag Ternyata Telah Lama Pantau Marcel Sabitzer
48 menit lalu -
CSR & PDB 2023 Gelar Kemendes PDTT Ganjar Penghargaan untuk Program Perahu Kertas KNI
18 menit lalu -
Satgas UU Cipta Kerja Tekankan Pentingnya Sinergi dalam Sosialisasi Perppu
20 menit lalu -
Tahanan Rutan Trenggalek Simpan Benda Terlarang
45 menit lalu -
Nicolo Zaniolo Akhirnya Buka Suara
31 menit lalu
Periode Januari hingga November 2022, Jumlah ODHA di Tangsel Bertambah 308 Kasus

TANGERANG SELATAN - Penyebaran Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus meluas. Kini tercatat penambahan sebanyak 308 kasus periode Januari hingga November 2022.
Dari jumlah penambahan itu, 266 kasus di antaranya terinveksi HIV sedang, sisanya sebanyak 42 orang merupakan kasus AIDS. Salah satu penyebab penyebarannya sulit terdeteksi adalah karena sebagian ODHA masih menyembunyikan penyakitnya.
BACA JUGA: Perkara Hukum Tragedi Kanjuruhan Belum Rampung, Aremania Sayangkan Liga 1 Bergulir Lagi
"Pada tahun 2022 sampai dengan bulan November tercatat kasus HIV 266 kasus dan AIDS 42 kasus," tutur Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar, Selasa (06/12/22).
Jika dihitung secara kumulatif jumlah ODHA di Tangsel mencapai 1.685 kasus sejak tahun 2015 hingga November 2022 ini. Rinciannya, kasus HIV 1.460 orang dan kasus AIDS sebanyak 225 orang.
"Secara keseluruhan mencapai 1.695 kasus sejak 2015 lalu," jelasnya.
BACA JUGA:Benarkkah Sunat Bisa Cegah Penularan HIV/AIDS?
Stigma negatif atas penyakit HIV-AIDS membuat ODHA malu untuk berobat demi mencegah penularan. Imbasnya, penyebaran HIV-AIDS tak terdeteksi hingga terus menular.
"Akhirnya mereka pun malu untuk memeriksakan kesehatannya dan berdampak pada peningkatan risiko kematian serta penularan HIV AIDS di masyarakat" ungkap Allin.