-
Sampah Plastik Juga Tanggung Jawab Produsen, Bukan Semata Konsumen
53 menit lalu -
Jelang Final Liga Champions 2021-2022, Sadio Mane Disebut Selangkah Lagi Gabung Bayern Munich, Ini Respons Jurgen Klopp
42 menit lalu -
Trent Alexander-Arnold Siap Hadapi Vinicius di Final Liga Champions
42 menit lalu -
Real Madrid Pede Hadapi Liverpool di Final Liga Champions 2021-2022
37 menit lalu -
Janji Keren Jurgen Klopp Jelang Final Liga Champions 2021-2022 Liverpool vs Real Madrid, Ancelotti Ketakutan?
28 menit lalu -
Kasus Korupsi Dana Pajak di Setwan DPRD Lombok Timur Terungkap, Lihat yang Diperiksa
48 menit lalu -
Hindari Kemacetan Panjang di Pelabuhan Tanjung Emas, Ini Jalur Alternatifnya
38 menit lalu -
Harga Emas Hari Ini Naik Lagi, Untung Besar, Bun!
57 menit lalu -
Ganjar Menyebut Sosok Buya Syafii Maarif Sebagai Bapak Bangsa yang Hebat
45 menit lalu -
Meski Tak Bahaya bagi Manusia, Virus PMK Bisa Cemari Lingkungan
57 menit lalu -
CEO Bali United Yabes Tanuri Temui Mesut Ozil
31 menit lalu -
Seorang Dokter Dilaporkan Hilang, Ternyata Lagi Asyik Indehoy di Kamar Penginapan
39 menit lalu
Peristiwa 23 Januari: Kudeta APRA di Kota Bandung

JAKARTA - Berbagai peristiwa penting dan bersejarah pernah terjadi dari tahun ke tahun pada 23 Januari. Salah satunya adalah Peristiwa Kudeta Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) atau Kudeta 23 Januari yang terjadi pada 23 Januari 1950, di mana kelompok milisi APRA ingin menggulingkan pemerintahan Soekarno dan menduduki kota Bandung untuk sementara waktu.
Selain peristiwa Kudeta APRA, 23 januari juga mengingatkan akan peristiwa lahirnya Presiden Republik Indonesia (RI) ke-5, Megawati Soekarnoputri atau yang biasa disapa "Mbak Mega", pada 23 Januari 1947.
Berikut Okezone rangkum tiga peristiwa penting dan bersejarah yang pernah terjadi di Indonesia pada 23 Januari, sebagaimana dihimpun dari Wikipedia.org, Rabu, (23/1/2019).
1. Kudeta APRA Menduduki Kota Bandung
Pada November 1949, mantan Kapten KNIL, Raymond Westerling, telah mendirikan organisasi rahasia yang mempunyai pengikut sekitar 500.000 orang. Nama organisasi itu adalah Ratu Adil Persatuan Indonesia (RAPI) yang dimana memiliki tujuan untuk menggulingkan pemerintah Soekarno pada 1950.
RAPI memiliki satuan bersenjata yang dinamakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA), kebanyakan pengikutnya adalah mantan anggota KNIL, yang saat itu merupakan tentara Kerajaan Hindia Belanda atau yang sekarang dikenal dengan Indonesia.
Pada 23 Januari 1950, Westerling melancarkan aksi Kudetanya dengan masuk ke kota Bandung, Jawa Barat dan membunuh semua orang berseragam TNI yang mereka temui di jalan. 94 anggota TNI tewas dalam pembantaian tersebut, sedangkan di pihak APRA, tidak ada korban seorang pun.
Sementara Westerling memimpin penyerangan di Bandung, sejumlah anggota pasukan RST (pasukan khusus Belanda) dipimpin oleh Sersan Meijer menuju Jakarta dengan maksud untuk menangkap Presiden Soekarno dan menduduki gedung-gedung pemerintahan. Namun atas dukungan dari pasukan KNIL lain dan Tentara Islam Indonesia (TII), aksi serangan ke Jakarta tersebut berhasil digagalkan.
Atas Kudeta APRA tersebut, sementara waktu kota Bandung diduduki oleh Tentara APRA. Kini Kudeta APRA dikenal sebagai peristiwa Kudeta APRA atau Kudeta 23 Januari.