-
KPK Didesak Usut Kasus Tambang Ilegal di Kaltim
59 menit lalu -
Tiga Kasus Kraken di Indonesia Dialami PPLN dan Kontak Erat
51 menit lalu -
22 Unit Damkar Berhasil Padamkan Kebakaran Gedung PWRI
59 menit lalu -
Tampil dengan Pasmina Hitam, Jennie Blackpink Kunjungi Masjid Sheikh Zayed
58 menit lalu -
Teddy Minahasa Ajukan Eksepsi, Penasihat Hukum: Tak Masuk Akal Jenderal Berprestasi Korbankan Karirnya
56 menit lalu -
'Jabatan Gubernur Tidak Banyak Berfungsi, Tidak Banyak Berguna'
19 menit lalu -
Prediksi: Chelsea vs Fulham
29 menit lalu -
Pengedar 276 Kg Sabu di Pekanbaru Menggunakan Modus Bawa Kelapa
36 menit lalu -
Wagub Jabar Dukung Masa Kerja Kades Jadi Sembilan Tahun
36 menit lalu -
Bos Ducati Ungkap Kekecewaan Tak Sempat Tangani Valentino Rossi di MotoGP
56 menit lalu -
Mahasiswa UI Laporkan Purnawirawan Polisi yang Tabrak Rekannya hingga Tewas ke Polda
26 menit lalu -
Potret Raline Shah Pakai Piyama Rebahan di Ranjang Bikin Netizen Halu
45 menit lalu
Peristiwa APG Semeru, Sebanyak 1.979 Jiwa Mengungsi

JAKARTA -- Sebanyak 1.979 jiwa mengungsi di 11 titik setelah terjadi Awan Panas Guguran (APG) dan peningkatan aktivitas vulkanik Gunungapi Semeru, Ahad (4/12/2022). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status Gunungapi Semeru dari level III (siaga) menjadi level IV (awas).
"Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merinci 11 titik pengungsian itu meliputi 266 jiwa di SDN 4 Supiturang, 217 jiwa di Balai Desa Oro-oro Ombo, 119 jiwa di SDN 2 Sumberurip, 228 jiwa di Balai Desa Sumberurip, 131 jiwa di Balai Desa Penanggal, 52 jiwa di Pos Gunung Sawur, 216 jiwa di Balai Desa Pasirian, 150 jiwa di Lapangan Candipuro, 600 jiwa di Kantor Kecamatan Candipuro, dan sisanya di SMP N 2 Pronojiwo," Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Ahad (4/12/2022).
Sementara itu, ia menyebutkan wilayah yang terdampak APG Gunungapi Semeru meliputi Desa Capiturang dan Sumberurip di Kecamatan Pronojiwo, Desa Sumbersari di Kecamatan Rowokangkung, Desa Penanggal dan Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro dan Desa Pasirian di Desa Pasirian. Sejauh ini, BNPB mencatat belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa.
Tim gabungan dari BPBD Kabupaten Lumajang, Basarnas, TNI, Polri, relawan dan lintas instansi terkait terus melakukan upaya penyelamatan, pencarian dan evakuasi.
Sementara itu, sebanyak 10.000 lembar masker kain, 10.000 lembar masker medis dan 4.000 masker anak telah dibagikan untuk mengurangi dampak risiko kesehatan pernafasan akibat abu vulkanik. "Kemudian, pendirian dapur umum sedang dalam proses oleh Palang Merah Indonesia (PMI) dan Dinas Sosial," ujarnya.
Berita Terkait
- Status Gunungapi Semeru Naik Level IV Menjadi Awas
- Wisata Bromo tidak Terdampak Erupsi Gunung Semeru
- Wilayah Ampelgading Malang Hujan Abu Vulkanis Semeru
- Kasus Pemberangkatan Ilegal Tinggi, BP2MI: Jangan Tergiur Calo
- Survei Riset: 91 persen Karyawan Startup Ingin Resign