-
Viral Tagihan Listrik Rp68 Juta, PLN Angkat Bicara
58 menit lalu -
Natacha Rodriguez Sempat Tak Percaya Bisa Berkencan dengan Cristiano Ronaldo
55 menit lalu -
Begini Jadinya Klasemen Premier League Setelah Manchester City Berpesta Gol
56 menit lalu -
Waspada, Modus Penipuan Berkedok Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 12
57 menit lalu -
Poco M3 Segera Dirilis di Indonesia, Catat Tanggalnya
42 menit lalu -
Turun Rp4.000, Harga Emas Antam Dipatok Rp944.000/Gram
51 menit lalu -
Asier Villalibre: Lionel Messi Berlaku Kasar karena Frustrasi
40 menit lalu -
Petugas Lapas Tanjung Pandan Menemukan Jejak Kaki di Belakang Aula, Mencurigakan
39 menit lalu -
Hingga Pertengahan Januari 2021, BNPB Catat 136 Bencana Alam Melanda Indonesia
31 menit lalu -
5 Foto Menggoda Georgina Rodriguez saat Latihan Squat, Bikin Cristiano Ronaldo Bahagia!
33 menit lalu -
Rupiah Tertekan ke Level Rp14.065/USD
31 menit lalu -
Transfer Liga Inggris: David Moyes Buka Suara, MU dan Chelsea Ternyata Belum Bicarakan Declan Rice
57 menit lalu
Perkawinan Anak Selama Pandemi Justru Meningkat Tajam

JAKARTA - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, mengatakan salah satu dampak pandemi adalah meningkatnya perkawinan anak. Perkawinan anak ini biasanya juga meningkatkan jumlah kasus putus sekolah.
Bintang mengatakan, sejak Januari 2020 sampai Juni 2020 terdapat 34 ribu permohonan dispensasi kawin yang diajukan calon mempelai berusia di bawah 19 tahun. "Ini jadi keprihatinan bagi kita semua," kata Bintang, saat membuka Rapat Koordinasi Nasional KPAI, Senin (30/11).
Pemerintah terus berupaya untuk menurunkan angka perkawinan anak. Namun, hal ini tidak dapat dicapai oleh Kementerian PPPA sendiri. Kerja sama yang baik berbagai pihak, pemerintah, dunia usaha, lingkungan dan masyarakat harus tetap dilakukan.
"Salah satu prioritas Kemen-PPPA pada periode 2020-2024 sesuai dengan arahan Pak Presiden Joko Widodo adalah penurunan angka perkawinan anak," kata dia lagi.
Sementara itu, Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti, mengatakan pihaknya juga melakukan pemantauan kepada 49 sekolah di 21 kabupaten/kota. Secara tidak sengaja, KPAI justru menemukan angka putus sekolah karena pandemi, di antaranya disebabkan perkawinan anak.
Pemantauan yang dilakukan selama enam bulan sejak awal pandemi ini menunjukkan angka perkawinan anak yang tidak sedikit. "Seluruhnya ada 109 perkawinan anak yang terjadi dalam masa pandemi ini," kata Retno menjelaskan.
Berita Terkait
- Pasien Covid-19 di Lampung Tambah 157 Kasus
- Dua Warga Positif Covid-19, Pasar Dibal Boyolali Ditutup
- Sore Ini Rupiah Melemah Seiring Kenaikan Kasus Covid-19
- Perkawinan Anak Selama Pandemi Justru Meningkat Tajam
- Bisma Karisma Buat Aransemen Frekuensi Lebih Energik