-
FC Augsburg vs Bayern Munich: Akhirnya Clean Sheet Juga!
54 menit lalu -
Penalti Lewandowski Bantu Bayern Munich Menang 1-0 atas Augsburg
50 menit lalu -
Hasil Investigasi Dianggap Tak Memuaskan, Komnas HAM Angkat Bicara
52 menit lalu -
Brutal! Ganda Putri Denmark Menyerah Usai Matanya Bonyok Dipukul
51 menit lalu -
Jumhur Hidayat Jalani Sidang Perdana Hari Ini, Agenda Pembacaan Dakwaan
35 menit lalu -
Sudah Jalani Fit and Proper Test, Kapan Komjen Listyo Dilantik Jadi Kapolri?
42 menit lalu -
Biden Dilantik dengan Alkitab Berusia Seabad Peninggalan Keluarga
34 menit lalu -
Jadwal Wakil Indonesia di Babak 16 Besar Thailand Open 2021: Ada Perang Saudara
59 menit lalu -
Soal Berbeda Keyakinan, Billy Syahputra dan Amanda Manopo Menanggapi Begini
50 menit lalu -
Hasil Juventus vs Napoli: Andrea Pirlo Raih Trofi Perdana
19 menit lalu -
Gol Ronaldo Bantu Tekuk Napoli 2-0, Juventus Boyong Piala Super Italia
20 menit lalu -
Joe Biden Jadi Presiden AS, Ekspor RI Bakal 'Ketiban Rezeki'
13 menit lalu
Perluas Pasar Pangan Lokal, Kementan Dorong UMKM Go Digital

Kementerian Pertanian terus berupaya menjaga ketersediaan dan aksesibilatas pangan, salah satunya dengan terus mendorong para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pangan lokal agar mampu bertransformasi ke pola usaha digital.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, transformasi UMKM ke arah digital dapat memberi dampak signifikan dalam memperluas dan mendekatkan akses pangan lokal kepada masyarakat.
Baca Juga: Kementan Pacu Kaltara Penuhi Target Tanam Tahun 2021
"Saya merasa di masa pandemi seperti ini, ada pendekatan pasar baru yang bisa kita dorong. Orang bisa memesan makan dari rumah dengan sistem digital, tinggal klik, pilih makanan lokal yang kita suka, dari Jakarta bisa kita kirim ke mana saja, dan cara-cara digital seperti ini akan terus kita dukung dan tingkatkan," ungkap Syahrul saat melakukan Launching Marketplace dan Ekspose UMKM Pangan Lokal di Summarecon Mall-Bekasi.
Lebih lanjut, Syahrul mengatakan bahwa Indonesia memiliki sumber kekayaan pangan lokal yang melimpah dan setidaknya ada 3 (tiga) konsep yang menjadi fokus pemerintah dalam memperkuat pangan lokal: budi daya, pengolahan, hingga aspek pemasaran.
"Yang pertama dan yang terpenting itu budi daya. Sesuai dengan konsep yang dikatakan Presiden untuk sektor pertanian, salah satunya adalah memperkuat budi daya. Budi daya yang dimaksud bisa kita lakukan di mana saja, bahkan memanfaatkan lahan-lahan di pekarangan rumah kita," ungkapnya.
Yang kedua, lanjut Syahrul, adalah fokus pada sisi pengolahan, termasuk industrinya. Ia percaya bahwa Indonesia memiliki kemampuan yang cukup besar dalam mengolah komoditas-komoditas pangan lokal tersebut.
"Kenyang itu tidak harus nasi. Melalui kegiatan ini saya bisa melihat, bagaimana kita mampu mengolah komoditas pangan lokal menjadi makanan yang sangat menarik, tadi saya lihat ada mie dari talas, sorgum, dan sumber pangan lainnya," ungkapnya.
Konsep terakhir yang juga tidak kalah penting, ungkap Syahrul, adalah dari sisi pemasaran. Bersama dengan pihak terkait lainnya, ia mengaku tidak hanya berusaha untuk membuka ruang-ruang pemasaran secara langsung, tetapi juga secara digital lewat berbagai marketplace. Bahkan, dirinya berharap pandemi ini dapat membuka peluang bagi UMKM untuk berkreasi dalam menciptakan pasar baru.
"Pemasaran adalah konsep terakhir yang juga perlu untuk kita dorong. Hari ini kita buktikan bahwa pasar terbuka untuk pangan lokal, termasuk mal-mal seperti ini. Bahkan ke depan saya akan bersurat ke para kepala daerah untuk memberi ruang pada pengusaha UMKM pangan lokal agar dapat memasarkan produknya di tempat yang strategis di wilayahnya," ungkapnya.
Di kesempatan yang sama, Kepala Badan Ketahanan Pangan, Agung Hendriadi, mengungkapkan akan mengimplementasikan 3 (tiga) fokus arahan Menteri Pertanian tersebut lewat strategi khusus untuk mencapai target-target diversifikasi pangan lokal secara maksimal.
"Pertama seperti yang Pak Menteri katakan, kami akan fokus pada peningkatan produksi dan keteserdiaan pangan lokal itu sendiri. Kedua, kami akan lakukan promosi atau kampanye baik secara formal baik melalui peraturan, surat edaran, ataupun dalam bentuk instruksi. Sementara dari sisi informalnya, kami akan lakukan promosi lewat media-media sosial," jelas Agung.
Selanjutnya, kata Agung, pihaknya juga akan memperbaiki akses masyarakat kepada pangan lokal, lewat penguatan UMKM melalui pendampingan, fasilitasi pelatihan peningkatan kapasitas produksi dan branding produk, hingga kemudahan Kredit Usaha Rakyat (KUR). "Yang terpenting, kami juga akan berupaya membuka akses UMKM ke pasar fisik dan online," ungkap Agung.
Sebagai informasi, acara Launching Marketplace dan Ekspose UMKM Pangan Lokal ini akan berlangsung selama 4 (empat) hari dari tanggal 26 sampai 29 November 2020. Untuk meningkatkan kapasitas para pengusaha UMKM pangan lokal binaan, acara ini juga dirangkai dengan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Penderasan Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Non-Beras yang diadakan di Harris Hotel and Covention Bekasi.
Penulis: ***
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Foto: Kementan