-
Kisah Pesepakbola Argentina Carlos Raul Sciucatti, Rela Mondok di Pesantren Kalimantan demi Jadi Mualaf
49 menit lalu -
Pemain Timnas Indonesia Telat Gabung, Shin Tae-yong Pahami Posisi Pelatih Klub Liga 1
45 menit lalu -
Hasto: Pemikiran Geopolitik Soekarno Relevan untuk Menghadapi Situasi Saat Ini
58 menit lalu -
Jual Kartu Panini Edisi Piala Dunia 2022 Bergambar Lionel Messi, Pria Ini Raup Cuan Rp2,1 Miliar!
40 menit lalu -
Hasil Piala Asia Sepakbola Pantai 2023: Timnas Indonesia Kalah Tipis 4-5 dari China
50 menit lalu -
Hasil Barito Putera vs Persis Solo di Liga 1 2022-2023: Bungkam Tuan Rumah, Laskar Sambernyawa Menang 3-2!
47 menit lalu -
Jelang Ramadhan 2023, Jokowi Cek Harga Bahan Pokok di Pasar
21 menit lalu -
Bayar Uang Kembalian dengan Permen Bisa Didenda Rp200 Juta, Ini Aturannya
48 menit lalu -
2 Wonderkid Berbakat Liga 1 Ini Dilewatkan Shin Tae-yong Gara-Gara Kurang Teliti Memonitor Liga 1
32 menit lalu -
Hasil Liga 1, Persis Hentikan Daya Kejut Barito
24 menit lalu -
Bayar Tol Tanpa Berhenti Siap Diterapkan pada Akhir 2023
16 menit lalu -
Paguyuban Baraya Sunda Lestarikan Budaya Lewat Kaulinan Barudak Lembur
51 menit lalu
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2022 Capai 5,31%

JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022 mencapai 5,31%. Kinerja ekonomi tahun 2022 menguat dibandingkan dengan 2021 yang hanya 3,70%. Pertumbuhan ekonomi tahunan mencapai level 5% seperti sebelum pandemi Covid-19.
Sementara, pada kuartal IV-2022, ekonomi Indonesia tumbuh 5,01% secara year on year
Hal ini disampaikan Kepala BPS Margo Yuwono saat memaparkan pertumbuhan ekonomi Indonesia, Jakarta, Senin (6/2/2023).
BACA JUGA:Sri Mulyani Waspada Ekonomi RI Bisa Gelap Gulita
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memprediksi ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,4% pada kuartal IV di tahun 2022 yang ditopang kuatnya perekonomian.
"Momentum pertumbuhan ekonomi triwulan III-2022 di level 5,7% diperkirakan bertahan di kuartal IV-2022, sehingga secara keseluruhan tahun pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2022 mungkin akan berada di level 5,3% atau bahkan 5,4%," ucap Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (26/1/2023).