-
Persebaya Surabaya Menggila di Putaran Kedua Liga 1 2022-2023, Aji Santoso Senang Bukan Main
54 menit lalu -
Berlaku Hari Ini, B35 Dipastikan Tak Ganggu Pasokan Minyak Goreng
55 menit lalu -
3 Jembatan di Bangka Belitung Selesai Dibangun, Pemerintah Harapkan Perekonomian Meningkat
47 menit lalu -
Manajemen Arema FC Ungkap Iwan Budianto Jual Berbagai Aset demi Pertahankan Eksistensi Klub
59 menit lalu -
Witan Sulaeman Curhat
27 menit lalu -
Penerbangan Carter ke China Bertambah
17 menit lalu -
Usia 35, Spasojevic Belum Berpikir Pensiun
35 menit lalu -
Cerita Ita Rahmah Kerasukan di Lokasi Syuting, Iih Seram
55 menit lalu -
Ibu Tega Lempar Anaknya dari Dalam Mobil hingga Terluka
54 menit lalu -
Plafon SDN 2 Padangsambian Jebol, Murid Belajar Daring
47 menit lalu -
Ganjar Gagas Turnamen Antarsuporter
34 menit lalu -
Pantai Jerman Diserbu Sampah Kiriman
17 menit lalu
Polisi Gagalkan Penyelundupan Ganja Disamarkan Sebagai Bantuan untuk Ukraina, Tangkap 30 Orang

MADRID - Polisi di Spanyol telah menangkap 30 orang yang dituduh menyelundupkan ganja yang disamarkan sebagai bantuan untuk Ukraina. Warga Ukraina, Spanyol, Jerman, dan Maroko termasuk di antara mereka yang ditahan dalam penggerebekan di wilayah Andalusia itu.
BACA JUGA: Polisi Spanyol Sita 32 Ton Ganja Senilai Rp990 M, Terbesar di Dunia
Narkoba itu berasal dari seluruh wilayah selatan, dikemas dalam kotak kardus, dan dibawa dalam konvoi ke beberapa negara, kata polisi sebagaimana dilansir BBC.
Penyitaan itu terjadi sebulan setelah polisi Spanyol mengumumkan tangkapan ganja terbesar yang pernah ditemukan di negara itu.
Dalam sebuah pernyataan pada Senin, (5/12/2022) kepolisian Guardia Civil mengatakan polisi menjadi curiga setelah mengidentifikasi sekelompok orang Ukraina di Costa del Sol yang mengumpulkan ganja dan menyimpannya di sebuah flat di Mijas, dekat Malaga.
BACA JUGA: Deretan Penjara Termewah Di Dunia, Ada Restoran dan Spa
Narkoba itu dikemas dalam kantong vakum dan ditempatkan dalam kotak kardus di mobil van yang terdaftar di Ukraina, yang melanjutkan perjalanan "sebagai konvoi solidaritas sehingga mereka dapat lewat di bawah radar polisi dan pengawas perbatasan", katanya.