-
Sahabat Lionel Messi Konfirmasi Argentina Siap Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023 Gantikan Indonesia
40 menit lalu -
Direksi-Komisaris BUMN Dilarang Terima Gaji Double, Ini Reaksi Ahok
55 menit lalu -
Ini Jurus BI Kurangi Ketergantungan Dolar AS
59 menit lalu -
Thomas Doll Bisa Bawa Persija Juara Asal
52 menit lalu -
Lepas Tim ke Kongo untuk Pasukan Perdamaian PBB, Panglima: Ini Tugas Istimewa!
46 menit lalu -
Begini Harapan Senator Filep Soal Penanganan Konflik Bersenjata di Papua
54 menit lalu -
Banyak Tebing Eksotis dan Curam, Basarnas Bali Latih Potensi SAR di Nusa Penida
43 menit lalu -
PSSI Sempat Berusaha, Tapi Gubernur Bali Tetap Tolak Israel
27 menit lalu -
Pemkot Jakbar Buka Layanan Hapus Tato Gratis Selama Ramadhan 2023
19 menit lalu -
Kasus Pencabulan Guru Taekwondo di Solo, Korban Bertambah Jadi 7 Orang
23 menit lalu -
Ono Surono Ajak Ulama dan Pesantren Tebar Kebaikan di Bulan Ramadan
22 menit lalu -
Resahkan Penumpang Angkot, Pengamen Diamankan Satpol PP
49 menit lalu
Polri Sebut Pertengahan 2023 Terjadi Saling Serang di Medsos untuk Kepentingan Pemilu 2024

JAKARTA - Polri memprediksi bahwa pertengahan tahun 2023 ini akan terjadi saling serang oleh berbagai kelompok di media sosial (medsos) untuk kepentingan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2024.
Karo Multimedia Divisi Humas Polri Brigjen Gatot Repli Handoko mengungkapkan bahwa saling serang di medsos itu berupa informasi yang tidak benar atau hoaks.
"Dilihat dari pemetaan, kalau 2024 ini pemetaannya itu kami berprediksi pertengahan dari mulai tahun ini itu pasti sudah mulai gencar yang berkaitan dengan upaya-upaya kelompok tertentu untuk saling serang," kata Gatot kepada awak media, Jakarta, Kamis (26/1/2023).
Dalam hal itu, Gatot menyebut bahwa, Divisi Humas Polri bertugas untuk memberikan klarifikasi ataupun memberikan infofmasi yang benar kepada masyarakat.
"Otomatis menjadi tugas pokok kita untuk mengklarifikasi supaya info itu menjadi benar atau tidak, itu yang ditunggu pasti dari kita," ujar Gatot.
Baca juga: Jelang Pemilu 2024, Dewan Pers Ingatkan Media Harus Berimbang
Menurut Gatot, dari hasil pemetaannya aksi saling serang di medsos itu akan banyak terjadi di Twitter, Facebook hingga TikTok. Dalam hal ini, Gatot mencontohkan, untuk wilayah Jakarta paling tinggi di Twitter. Kemudian, Papua di platform Facebook.
Baca juga: Matangkan Regulasi Pendidikan Pemilih, KPU Ungkap Masih Mengacu PKPU 2018
"Jadi harus melihat pemetaan wilayah-wilayah, berkoordinasi dengan Kominfo, kami analisa, banyaknya penggunaan platform medsos ini dimana. Termasuk yang paling ramai mulai adanya TikTok. TikTok menjadi sarana itu menyebar kecepatan, tidak perlu panjang, pendek," ucap Gatot.