-
Jadwal & Lokasi SIM Keliling di Bali Senin 5 Juni 2023, Silakan Cek!
43 menit lalu -
Kalender Bali Senin 5 Juni 2023: Baik Bikin Undang-undang, Hindari Membangun Rumah
54 menit lalu -
Pencak Silat Absen di Asian Games 2023, Menpora Tetap Optimistis
59 menit lalu -
Menjelang MNEK 2023, Pesawat Bonanza Bermanuver dan Prajurit TNI AL Terjun Payung, Nih Lokasinya
44 menit lalu -
BPBD dan Damkar Denpasar Akan Jadi 2 OPD
40 menit lalu -
Menteri Bahlil Ungkap Data Pengangguran Indonesia
40 menit lalu -
Habib Ali: Gus Muhaimin Sangat Pas Jadi Cawapres Ganjar, Prabowo atau Anies Baswedan
21 menit lalu -
Kasus Gigitan Anjing Rata-rata Seratusan Sebulan
30 menit lalu -
Unud Raih Penghargaan Pengelola Beasiswa ADik Terbaik
32 menit lalu -
Peran Penting Gajah Mada di 3 Raja Bikin Majapahit Disegani hingga Mancanagera
38 menit lalu -
Kemarau di Buleleng Paling Kering
38 menit lalu -
6 Fakta Pencairan Bansos Juni 2023, Penerima Kantongi Rp200 Ribu hingga Rp3 Juta
33 menit lalu
0
Populasi di Jepang Anjlok Akibat Dihantui Resesi Seks

DENPASAR, .com - Penurunan populasi yang anjlok di Jepang akibat resesi seks makin mengkhawatirkan.
Resesi seks merupakan rasa enggan seseorang atau pasangan untuk memiliki keturunan.
Pemimpin daerah negara Jepang menganggap lebih dari 90 persen itu adalah masalah serius.
Dari survei nasional, disoroti bahwa angka kelahiran di Jepang sangat anjlok yaitu menjadi masalah kronis yang mendesak.
Sebagaimana dikutip oleh nusabali.com dari laman The Japan News, pada Senin (27/3/2023).
Pemimpin negara Jepang mengutip program pengasuhan anak dan langkah mengatasi penurunan populasi yang anjlok menjelang pemilihan lokal terpadu pada April 2023.
Pihaknya telah mengirimkan kuisioner dari survei itu pada Februari lalu kepada kepala 47 prefektur termasuk Tokyo, serta pemimpin dari 1.741 kota, distrik, dan kotamadya lainnya.
Survei tersebut mencatat, bahwa:
- Sebanyak 65 persen menyebut situasi sebagai 'sangat serius'.
- Sebanyak 26 persen menyebut situasi penurunan populasi ini 'agak serius'.
Rendahnya angka kelahiran menjadi penyebab menurunnya kondisi populasi di Jepang yang bisa dikatakan anjlok, serta angka kelahiran yang sulit ditingkatkan karena banyak hal.
Para responden menyebut bahwa itu disebabkan karena kurangnya tempat kaum muda dan perempuan untuk bekerja.
Seorang peneliti senior di Japan Research Institute, Ltd, Takumi Fujinami mengatakan bahwa eksodus kaum muda dari pedesaan hingga menurunnya movitasi masyarakat memiliki anak dipicu karena upah rendah dan lingkungan kerja tidak stabil.
Jadi, penting untuk menciptakan pekerjaan berkualitas tinggi di daerah regional, guna menghindari populasi anjlok di Jepang akibat Resesi Seks.*feb
Sumber: Nusabali
Berita Terkait
Berita Populer Dari Nusabali