-
Menaker Ida Fauziyah Tegaskan Kekerasan Seksual di Tempat Kerja Tak Bisa Ditoleransi
55 menit lalu -
Jelang Lawan Timnas Indonesia, Timnas Palestina Bakal Tiba di Jakarta Malam Ini
57 menit lalu -
Harga Terbaru BBM Pertamina, Shell hingga BP AKR 10 Juni 2023
37 menit lalu -
Hasil Final NBA 2022-2023: Unggul 3-1 atas Miami Heat, Denver Nuggets Butuh Satu Kemenangan Lagi untuk Cetak Sejarah
34 menit lalu -
Festival Kedungu Dimeriahkan Lomba Surfing
36 menit lalu -
Perindo Dukung Ganjar Pranowo Berdasarkan Hasil Kajian hingga Poling Internal
51 menit lalu -
Pemkab Nganjuk Lirik Program Unggulan Jembrana
35 menit lalu -
3 WNA Pemain DJ & Peserta Dance for Peace Dideportasi, Bikin Onar saat Ditangkap, Duh
35 menit lalu -
Pemerintah Cabut Kewajiban Pakai Masker dan Vaksinasi Covid-19, Hanya Dianjurkan
35 menit lalu -
Biaya Logistik, RI Kalah Saing dengan ASEAN
19 menit lalu -
Ganjar Dianggap Cocok Jadi Suksesor Jokowi, Punya Aspek Ketegasan dan Keberanian
25 menit lalu -
Desa Bugbug Bongkar Pura Melanting, Pembangunan Dianggarkan Rp 10 Miliar
21 menit lalu
Posisi Investasi Internasional Indonesia Turun di Akhir 2022, Ini Biang Keroknya
JAKARTA - Posisi Investasi Internasional (PII) Indonesia mencatat kewajiban neto yang menurun pada triwulan IV-2022. PII Indonesia mencatat kewajiban neto USD252,2 miliar (19,1% dari PDB), turun dibandingkan dengan kewajiban neto pada akhir triwulan III 2022 sebesar USD262,6 miliar (20,1% dari PDB).
"Penurunan kewajiban neto tersebut berasal dari peningkatan posisi Aset Finansial Luar Negeri (AFLN) yang lebih besar dari peningkatan posisi Kewajiban Finansial Luar Negeri (KFLN)," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Erwin Haryono di Jakarta, Senin (20/3/2023).
Posisi AFLN Indonesia triwulan IV-2022 meningkat, dikontribusikan oleh kenaikan seluruh komponen AFLN. Posisi AFLN akhir triwulan IV 2022 tercatat sebesar USD449,8 miliar, naik 3,2% (qtq) dari USD435,8 miliar pada akhir triwulan sebelumnya.
"Seluruh komponen AFLN mengalami peningkatan posisi, dengan peningkatan terbesar pada aset cadangan devisa, investasi langsung, dan investasi lainnya. Peningkatan posisi AFLN dikontribusikan oleh peningkatan penempatan aset maupun harga aset pada negara penempatan," jelas Erwin.
Posisi KFLN Indonesia triwulan IV 2022 meningkat seiring dengan aliran masuk investasi langsung dan peningkatan nilai instrumen keuangan domestik. Posisi KFLN Indonesia naik 0,5% (qtq) dari USD698,4 miliar pada akhir triwulan III 2022 menjadi USD702,1 miliar pada akhir triwulan IV 2022.
"Peningkatan kewajiban tersebut bersumber dari aliran masuk investasi langsung yang tetap solid, sejalan dengan optimisme investor terhadap prospek ekonomi dan iklim investasi domestik yang terjaga," ucap Erwin.
Selain itu, peningkatan KFLN juga dipengaruhi oleh pelemahan nilai tukar dolar AS terhadap mayoritas mata uang global dalam triwulan laporan, sehingga mendorong kenaikan nilai instrumen keuangan domestik.
Secara keseluruhan 2022, PII Indonesia mencatat penurunan kewajiban neto dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2021. Kewajiban neto PII Indonesia turun dari USD277,4 miliar (23,4% dari PDB) pada akhir 2021 menjadi USD252,2 miliar (19,1% dari PDB) pada akhir 2022. Penurunan kewajiban neto PII tersebut ditopang oleh peningkatan posisi AFLN sebesar USD18,8 miliar (4,4% yoy) dan penurunan posisi KFLN sebesar USD6,4 miliar (0,9% yoy).
"Peningkatan posisi AFLN terutama berasal dari penempatan aset investasi langsung, investasi portofolio, dan investasi lainnya," tambahnya.