-
Harry Kane Diminta untuk Tak Tergoda Real Madrid
57 menit lalu -
Luka Jovic dan Andre Silva Bisa Bawa Frankfurt ke Liga Champions
53 menit lalu -
KPK Usut Keterlibatan Istri Edhy Prabowo di Kasus Suap Ekspor Benur
59 menit lalu -
Tak Terpakai, Penyerang Muda Bayern Siap Pindah Klub
38 menit lalu -
Sandiaga Optimis Indonesia Jadi Destinasi Wisata Pilihan di Asean
57 menit lalu -
Anggaran Dipangkas Rp2,89 Triliun, Bagaimana Nasib Proyek Perkeretaapian?
33 menit lalu -
Dikalahkan Tim Juru Kunci, Dua Pemain MU Disebut sebagai Biang Kerok
32 menit lalu -
Dilaporkan ke Bareskrim, Abu Janda Sebut Nama Habib Rizieq dan FPI
46 menit lalu -
Astronom Temukan Planet Raksasa Langka tak Miliki Awan
27 menit lalu -
Meski Hubungan Tak Melulu Baik, Lorenzo Klaim Duetnya dengan Dovizioso di Ducati Sukses
59 menit lalu -
Aktivitas Amazing #DirumahAja Bersama si Kecil
46 menit lalu -
Liga Inggris: Martin Odegaard Melengkapi Kepingan yang Hilang di Arsenal
51 menit lalu
Presiden Jokowi Dorong Akses Vaksin Covid-19 Dibuka Bagi Semua Negara

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan bahwa saat ini terdapat dua hal yang perlu menjadi fokus perhatian negara-negara G20 di tengah situasi pandemi.
Hal tersebut dikatakan saat memberikan pidato dalam sesi pertama KTT G20 yang bertemakan 'Mengatasi Pandemi serta Memulihkan Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan'. Jokowi hadir secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, dalam KTT G20 pada Sabtu, 21 November 2020.
"Pertama, pendanaan bagi pemulihan kesehatan. Dunia tidak akan sehat kecuali semua negara sudah sehat. Vaksin adalah salah satu amunisinya," ujar Jokowi dalam keterangan resminya.
Tak lupa Jokowi menekankan, akses terhadap vaksin Covid-19 harus dapat tersedia bagi semua negara tanpa terkecuali. Komitmen politik negara-negara G20 sangat dibutuhkan untuk memobilisasi pendanaan global bagi pemulihan kesehatan.
Kedua, Jokowi memandang, perlunya dukungan untuk pemulihan ekonomi dunia. Terkait hal tersebut, Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) telah meminta dukungan dana sebesar US$2,5 triliun agar negara berkembang mampu keluar dari keterpurukan ekonomi dengan memperlebar ruang fiskalnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Hadiri KTT G20 Tahun 2020 Secara Virtual
Pemulihan ekonomi dunia tersebut memerlukan perhatian negara-negara G20. Salah satunya soal bantuan restrukturisasi utang untuk negara berpendapatan rendah.
"Restrukturisasi utang ini harus dibarengi dengan ditingkatkannya manajemen utang (sound debt management) termasuk transparansi data dan dijaganya keberlanjutan fiskal," bebernya.
Selain itu, kata Jokowi dukungan yang luar biasa bagi kebijakan fiskal, moneter, dan sektor keuangan menjadi sangat penting untuk terus diberikan bagi negara-negara berkembang.
Ia berpandangan, apabila dukungan tersebut dikurangi secara terburu-buru, maka pemulihan ekonomi dunia dikhawatirkan akan berjalan dalam waktu yang lama.
"Keleluasaan fiskal negara berkembang dibutuhkan untuk membiayai social safety net, mendongkrak konsumsi domestik, serta menggerakkan ekonomi kecil dan menengah," tuturnya.