-
Kisah Para Perempuan Penyiksa di Kamp Nazi, Korban: Sulit Membayangkan Mereka Bisa Sekejam Itu
49 menit lalu -
FBI Tuduh Veteran Angkatan Darat Jadi Dalang Kerusuhan Capitol
38 menit lalu -
Ronald Koeman Anggap Pemain Barcelona Minim Kreasi
40 menit lalu -
Prediksi Piala FA Wycombe Wanderers Vs Tottenham Hotspur: Momen Pas Rotasi Pemain
37 menit lalu -
Draf RUU Pemilu: Anggoa KPU Perhatikan Keterwakilan Parpol
30 menit lalu -
Epidemiolog: Meski Ada Vaksin, 5M Terus Dilakukan hingga Pandemi Berakhir
36 menit lalu -
Tips Menjaga Kesehatan Tenggorokan
37 menit lalu -
Thailand Open 2021, Pelatih Akui Sektor Tunggal Putra Tak Maksimal
32 menit lalu -
600 Tahanan Taliban yang Dibebaskan Kembali Ditangkap
32 menit lalu -
Soal Rematch Lawan Khabib, McGregor: Perang Belum Berakhir
51 menit lalu -
Munarman FPI: Kalau Terima Uang dari Luar Negeri Otomatis Jadi Bandit?
52 menit lalu -
Berita Duka: Timothi Bity Meninggal Dunia
52 menit lalu
Presiden PKS Kritisi Penanganan Covid-19

JAKARTA -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu mengkritisi penanganan covid-19 yang dilakukan pemerintah selama ini. Syaikhu memandang pandemi covid-19 kurang diantisipasi dengan baik oleh pemerintah.
Bahkan, pemerintah justru menjadikan bahan candaan di awal kemunculan covid-19. "Tetapi setelah dirasakan wabah ini betul-betul ada, baru lah kepanikan terjadi. Manajemen krisis yang dilakukan pemerintah lebih mengedepankan masalah ekonomi, ketimbang masalah kesehatannya sendiri," kata Syaikhu dalam pidato politiknya pada Musyawarah Nasional (Munas) ke-V PKS, Ahad (29/11).
Selain itu, Syaikhu memandang, kebijakan antarpusat dan daerah dalam penanganan covid juga kerap tidak sinkron. Menurutnya, pemerintah seharusnya menjadi dirigen yang mampu mengkoordinasikan dan mensinkronisasikan berbagai pemangku kepentingan ini menjadi harmonisasi yang indah.
"Itulah yang seharusnya dilakukan pemerintah. Namun, sayang hal ini tidak terjadi. Malah sering kali terjadi ketegangan antara pusat dan daerah. Tentu semua ini terjadi karena lemahnya kepemimpinan," tuturnya.
Syaikhu menjelaskan, lemahnya koordinasi dan kepemimpinan yang dilakukan pemerintah berimbas banyak hal. Salah satunya masih tercatatnya Indonesia dengan jumlah kematian terbanyak. Dampak lainnya yaitu ancaman resesi ekonomi.
"Menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat, angka kemiskinan semakin meningkat, pengangguran naik tajam dan ketimpangan pun semakin lebar di tengah masyarakat," ucapnya.
Di bawah kepemimpinannya, Syaikhu menegaskan, PKS tetap akan mengambil sikap oposisi. Namun oposisi yang dimaksud bukanlah oposisi yang asal beda, melainkan oposisi yang konstruktif.
"Memberikan kritik yang membangun kepada pemerintah. Tapi kalau perlu ada yang diapresiasi, seperti tegasnya pemerintah terhadap macron ya kita juga apresiasi. Jadi inilah oposisi yang memberikan konstruktif terhadap negara kita ini," ujarnya.
Berita Terkait
- Puskesmas di Pringsewu Tutup Usai 2 Tenaga Medis Covid-19
- Penerimaan Zakat di Baznas Bangka Turun
- Ketum PBNU Said Aqil Positif Covid-19
- Buaya 4 Meter Masuk ke Perangkap BKSDA di Aceh
- Presiden PKS Kritisi Penanganan Covid-19