-
Ini 5 Fitur WhatsApp yang Bisa Meningkatkan Keamanan Pengguna
54 menit lalu -
Gaya Anastasya Khosasih Pakai Tanktop Putih Ketat Bikin Otak Netizen Traveling
56 menit lalu -
Masa Depan Sepak Bola Indonesia Cerah, Kata Juan Sebastian Veron
34 menit lalu -
Resmi Meluncur, Redmi Note 12 Pro Tawarkan Kamera Mumpuni, Sebegini Harganya
31 menit lalu -
Megawati Minta Indonesia Perbanyak Alutsista Maritim Produksi Lokal
32 menit lalu -
Bali International Fashion Festival Kini Bernuansa Charity dan Culture
21 menit lalu -
Kasihan Lihat Fabio Quartararo, Aleix Espargaro: Dia Haus Kemenangan tapi Motornya Memble
27 menit lalu
PSSI Tegaskan Status Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023 Jadi Abu-abu

GenPI.co - Anggota Komite Eksekutif PSSI Arya Sinulingga menyebutkan situasi terkini berkaitan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 tak bisa diprediksi.
Sebelumnya, FIFA juga telah membatalkan drawing Piala Dunia U-20 2023 di Bali yang seharusnya berlangsung pada 31 Maret 2023.
"Kemarin kami sudah dapat informasi dari FIFA ke LOC (Panitia Lokal), dalam pemberitahuan belum ada surat resmi tapi sudah jelas bahwa drawing Piala Dunia U-20 telah dibatalkan FIFA," tegas Arya dalam keterangannya, Senin (27/3/2023).
Arya juga menilai surat Gubernur Bali I Wayan Koster ke Menpora yang beredar luas sepertinya menjadi dasar keputusan FIFA.
"Gubernur Bali telah meneken government guarantee, bersepakat dan setuju saat Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, dan sekarang mereka menolak. Wajar kalo FIFA akhirnya memutuskan membatalkan drawing di sana," ungkap dia.
PSSI dan LOC saat ini belum mengetahui kapan waktu selanjutnya dalam mengumumkan drawing Piala Dunia U-20 2023 tersebut.
"Kemudian mengenai kapan waktu drawing dan di mana, kami belum dapat informasi dari FIFA. Saat ini kami sedang memikirkan cara bagaimana Indonesia khususnya sepak bola tidak dikucilkan dalam suatu ekosistem sepak bola. Kami memang tahu sangat sulit memisahkan politik dan olahraga. Kami ingin olahraga tetap pada konteks olahraga," terangnya.
Saat ini Ketua Umum PSSI yang juga Ketua LOC Erick Thohir ikut turun tangan melakukan konsolidasi dengan pemerintah buntut pembatalan drawing Piala Dunia U-20 2023.
"Pak Erick Thohir terus koordinasi dengan Kemenlu sebagai penanggung jawab diplomasi dan Kemenpora yang berpayung menjadi INAFOC sebagai penyelenggara event. Demikian juga beliau akan melaporkan ke Presiden RI Joko Widodo, proses-proses ini dan mencari solusi yang terbaik untuk menyelamatkan sepak bola Indonesia," jelasnya.
PSSI juga dalam posisi bingung dengan mencuatnya banyak penolakan Israel hanya berselang dua bulan jelang penyelenggaraan Piala Dunia U-20.
"Kenapa baru sekarang, kami juga enggak tahu kenapa baru sekarang. Sebelumnya tidak ada ramai-ramai penolakan. Tapi ya sudahlah, kami harus hadapi yang ada," kata Arya.
Di sisi lain, PSSI atau LOC tidak mungkin melakukan permohonan ke FIFA, agar Israel bertanding di Singapura untuk menjaga situasi politik dalam negeri kondusif.
"Masalahnya pengajuan sebagai tuan rumah sejak awal hanya satu negara. Jadi, pasti ditolak jika Indonesia mengajukan Singapura sebagai tempat bertanding bagi Israel. Proses kaitan Singapura bakal panjang. Kami harus lobi pemerintah Singapura. Kalau itu mau dilakukan semestinya sejak awal, bidding dilakukan melibatkan 2 negara, bukan di tengah-tengah atau di ujung," tuturnya.(*)
Simak video pilihan redaksi berikut ini: