-
Pertamina dan Vale Indonesia Bersinergi, Dorong Dekarbonisasi Capai NZE
57 menit lalu -
Sony Bersiap Merilis PS5 Pro, Sebegini Harganya
58 menit lalu -
Sekjen PBB Sebut Kematian dan Kehancuran di Gaza Menjadi yang Terburuk
52 menit lalu -
Nyengker Setra, Desa Adat Kapal Tiadakan Upacara Pangabenan Selama 32 Hari
55 menit lalu -
Joe Biden Memaklumi Penembakan Aktivis Amerika oleh Tentara Israel
44 menit lalu -
Kaspersky Beri Peringatan Penting Kepada Masyarakat Soal iPhone 16, Bahaya!
40 menit lalu -
Lestarikan Budaya Simalungun, Disdik Pematangsiantar Gelar Festival Taur taur
41 menit lalu -
Workers' protest grounds flights at Kenya's main airport
59 menit lalu -
CoEHAR Padjadjaran di Indonesia Bakal Jadi Pusat Unggulan Mengatasi Tantangan Lokal
36 menit lalu -
AHY Sebut Perlunya Sinergitas Mewujudkan Wacana Pembangunan Berkelanjutan pada 2030
32 menit lalu -
Gagal Juara di MotoGP San Marino, Pecco Bagnaia Beri Pengakuan
24 menit lalu -
Indopol Survey: Pasangan Yusuf-Ulfiyah Berpeluang Menang di Pilkada Situbondo
30 menit lalu
PTPP Punya Utang Rp43,8 Triliun, Erick Thohir Sebut Masih Sehat
JAKARTA - Kementerian BUMN mencatat struktur keuangan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, (PTPP) sangat sehat, dibandingkan BUMN Karya lainnya.
Menteri BUMN, Erick Thohir, menyebut keuangan PTPP semakin membaik dan memiliki keahlian di bidang konstruksi bangunan sejenis.
BACA JUGA:
"PP adalah salah satu BUMN Karya yang sangat sehat dan punya kunci kekuatan yaitu expertise dalam pembangunan gedung-gedung sejenis," ucap Erick saat ditemui di gedung Danareksa, Jumat (26/5/2023).
Meski demikian, emiten konstruksi pelat merah ini membukukan jumlah liabilitas, termasuk utang senilai Rp43,81 triliun hingga kuartal I 2023. Jumlah itu meningkat dari posisi 31 Desember 2022 yang berada di angka Rp42,79 triliun.
BACA JUGA:
Utang tersebut merupakan akumulasi dari utang jangka pendek sebesar Rp26,61 triliun dan utang jangka panjang Rp17,19 triliun.
Pada periode tiga bulan pertama tahun ini, perusahaan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp4,36 triliun. Angka itu naik tipis 1,94% dibandingkan periode yang sama 2022 yakni Rp4,28 triliun.