-
Hiu Kecanduan Kokain Serang Para Peselancar di Florida
53 menit lalu -
Viral Moge Ludes Terbakar Usai Kecelakaan di BSD, Saksi Sebut Ojol Mendadak Potong Jalan
52 menit lalu -
Jenazah Pengawal Pribadi Kapolda Kaltara Akan Dimakamkan di Kendal
57 menit lalu -
Para Ulama di Lebak Banten Dukung Ganjar Pranowo jadi Presiden 2024
55 menit lalu -
Polisi Tetapkan Dua Pelaku Penganiaya Dua IRT di Obi sebagai Tersangka
56 menit lalu -
3 Zodiak yang Suka Menasihati Orang Lain Tanpa Diminta
48 menit lalu -
Kaesang Pangarep Resmi Gabung PSI
42 menit lalu -
RUPS Luar Biasa Bank KB Bukopin Syariah Setujui Penambahan Modal
51 menit lalu -
Polisi Imbau Masyarakat Bijak menggunakan Media Sosial
41 menit lalu -
Kapten Al Nassr Cristiano Ronaldo Bikin Kiper Terbaik Dunia 2021 Kebobolan Gol Hantu!
31 menit lalu -
Bagaimana Kabar Ronaldo Kwateh Sekarang?
37 menit lalu -
Ganjar Berkomitmen Hadirkan Layanan Mental Health di Kampus dan Puskesmas
24 menit lalu
PTPP Punya Utang Rp43,8 Triliun, Erick Thohir Sebut Masih Sehat
JAKARTA - Kementerian BUMN mencatat struktur keuangan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, (PTPP) sangat sehat, dibandingkan BUMN Karya lainnya.
Menteri BUMN, Erick Thohir, menyebut keuangan PTPP semakin membaik dan memiliki keahlian di bidang konstruksi bangunan sejenis.
BACA JUGA:
"PP adalah salah satu BUMN Karya yang sangat sehat dan punya kunci kekuatan yaitu expertise dalam pembangunan gedung-gedung sejenis," ucap Erick saat ditemui di gedung Danareksa, Jumat (26/5/2023).
Meski demikian, emiten konstruksi pelat merah ini membukukan jumlah liabilitas, termasuk utang senilai Rp43,81 triliun hingga kuartal I 2023. Jumlah itu meningkat dari posisi 31 Desember 2022 yang berada di angka Rp42,79 triliun.
BACA JUGA:
Utang tersebut merupakan akumulasi dari utang jangka pendek sebesar Rp26,61 triliun dan utang jangka panjang Rp17,19 triliun.
Pada periode tiga bulan pertama tahun ini, perusahaan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp4,36 triliun. Angka itu naik tipis 1,94% dibandingkan periode yang sama 2022 yakni Rp4,28 triliun.