-
Melemah 10 Poin, Rupiah Senin Pagi ke Posisi Rp14.030 per Dolar AS
52 menit lalu -
Pelatih Bali United Harap Vaksin Jadi Jembatan Mulainya Kompetisi
56 menit lalu -
Viral Tagihan Listrik Rp68 Juta, PLN Angkat Bicara
50 menit lalu -
KUR Sektor Kelautan dan Perikanan Tembus Rp5,2 Triliun di 2020
54 menit lalu -
Natacha Rodriguez Sempat Tak Percaya Bisa Berkencan dengan Cristiano Ronaldo
47 menit lalu -
Begini Jadinya Klasemen Premier League Setelah Manchester City Berpesta Gol
48 menit lalu -
Waspada, Modus Penipuan Berkedok Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 12
49 menit lalu -
Turun Rp4.000, Harga Emas Antam Dipatok Rp944.000/Gram
43 menit lalu -
Poco M3 Segera Dirilis di Indonesia, Catat Tanggalnya
34 menit lalu -
Petugas Lapas Tanjung Pandan Menemukan Jejak Kaki di Belakang Aula, Mencurigakan
31 menit lalu -
Hingga Pertengahan Januari 2021, BNPB Catat 136 Bencana Alam Melanda Indonesia
23 menit lalu -
5 Pesepakbola Ini Nikahi Fans-nya yang Superseksi, Nomor 2 Terpaut Usia 11 Tahun
33 menit lalu
0
Pupuk TOSS Kini Diujicoba Pada Padi

Pemanfaatan ini setelah uji coba pemanfaatan pupuk organik produksi TOSS ini pada tanaman kedelai, beberapa waktu lalu. Uji coba dengan penaburan pupuk dilakukan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, bersama Kepala Dinas Pertanian Klungkung IB Juanida dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Klungkung AA Ngurah Kirana di lahan milik Balai Bibit Utama (BBU) Provinsi Bali, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, Kamis (3/12) pagi
"Ini merupakan uji coba lanjutan setelah sebelumnya kami dengan Dinas Pertanian berhasil menanam Kedelai dengan menggunakan pupuk organik. Pupuk ini ramah lingkungan produksi dari TOSS," kata Bupati Suwirta.
Hasil ujicoba tersebut nanti akan dibandingkan dengan hasil panen padi yang ditanam menggunakan pupuk Urea. "Semoga uji coba ini berhasil dan pupuk TOSS dapat memberikan hasil panen maksimal. Sehingga pemanfaatan sampah organik untuk pupuk TOSS bisa semakin digenjot," ujar Bupati Suwirta.
Kepada delapan petani penggarap, Bupati Suwirta berpesan supaya seluruh tanaman padi diperlakukan sama, baik yang menggunakan pupuk organik TOSS maupun pupuk kimia. Dengan demikian akan diketahui mana yang memberikan hasil yang maksimal.
Kadis Lingkungan Hidup dan Pertanahan (LHP) Klungkung AA Ngurah Kirana menyampaikan TOSS di Desa Kusamba telah mampu memproduksi tiga jenis pupuk organik dari hasil pengolahan sampah organik. Tiga jenis pupuk tersebut yakni Pupuk Osaki yakni sampah organik yang diolah dengan teknologi dari Jepang. Pupuk Curah yakni sampah organik yang difermentasi selama tiga hari untuk selanjutnya dicacah. Pupuk Black Gold yang merupakan campuran pupuk curah dengan tinja yang telah melalui proses fermentasi. "Pupuk selama ini didistribusikan ke desa-desa untuk membangun pertamanan," sebutnya.
Kadis Pertanian Klungkung IB Juanida menyebutkan untuk uji coba kali ini tanaman padi varietas Ciherang akan ditanam pada empat petak lahan milik BBU Provinsi Bali. Pupuk yang telah ditabur ke lahan selanjutnya akan dibajak sehingga tercampur dengan tanah. Petak I dengan luas 6.51 are, menggunakan pupuk Osaki sebanyak 1,34 ton. Petak II dengan luas 6,51 are menggunakan pupuk osaki sebanyak 1,18 ton. Petak III seluas 6,9 are dengan menggunakan pupuk curah sebanyak 1,42 ton. Petak IV dengan luas 8 are 10 pupuk Urea sebanyak 32 kg. Namun, kali ini pupuk Black Gold tidak ikut diujicobakan karena sulitnya memperoleh bahan baku tinja. Padahal, menurutnya, pupuk Black Gold memberikan hasil yang maksimal ketimbang pupuk organik lainnya saat ujicoba sebelumnya.*wan
"Ini merupakan uji coba lanjutan setelah sebelumnya kami dengan Dinas Pertanian berhasil menanam Kedelai dengan menggunakan pupuk organik. Pupuk ini ramah lingkungan produksi dari TOSS," kata Bupati Suwirta.
Hasil ujicoba tersebut nanti akan dibandingkan dengan hasil panen padi yang ditanam menggunakan pupuk Urea. "Semoga uji coba ini berhasil dan pupuk TOSS dapat memberikan hasil panen maksimal. Sehingga pemanfaatan sampah organik untuk pupuk TOSS bisa semakin digenjot," ujar Bupati Suwirta.
Kepada delapan petani penggarap, Bupati Suwirta berpesan supaya seluruh tanaman padi diperlakukan sama, baik yang menggunakan pupuk organik TOSS maupun pupuk kimia. Dengan demikian akan diketahui mana yang memberikan hasil yang maksimal.
Kadis Lingkungan Hidup dan Pertanahan (LHP) Klungkung AA Ngurah Kirana menyampaikan TOSS di Desa Kusamba telah mampu memproduksi tiga jenis pupuk organik dari hasil pengolahan sampah organik. Tiga jenis pupuk tersebut yakni Pupuk Osaki yakni sampah organik yang diolah dengan teknologi dari Jepang. Pupuk Curah yakni sampah organik yang difermentasi selama tiga hari untuk selanjutnya dicacah. Pupuk Black Gold yang merupakan campuran pupuk curah dengan tinja yang telah melalui proses fermentasi. "Pupuk selama ini didistribusikan ke desa-desa untuk membangun pertamanan," sebutnya.
Kadis Pertanian Klungkung IB Juanida menyebutkan untuk uji coba kali ini tanaman padi varietas Ciherang akan ditanam pada empat petak lahan milik BBU Provinsi Bali. Pupuk yang telah ditabur ke lahan selanjutnya akan dibajak sehingga tercampur dengan tanah. Petak I dengan luas 6.51 are, menggunakan pupuk Osaki sebanyak 1,34 ton. Petak II dengan luas 6,51 are menggunakan pupuk osaki sebanyak 1,18 ton. Petak III seluas 6,9 are dengan menggunakan pupuk curah sebanyak 1,42 ton. Petak IV dengan luas 8 are 10 pupuk Urea sebanyak 32 kg. Namun, kali ini pupuk Black Gold tidak ikut diujicobakan karena sulitnya memperoleh bahan baku tinja. Padahal, menurutnya, pupuk Black Gold memberikan hasil yang maksimal ketimbang pupuk organik lainnya saat ujicoba sebelumnya.*wan
Sumber: Nusabali
Berita Terkait
Berita Populer Dari Nusabali