-
Link Live Streaming Liga Champions: Napoli vs Real Madrid
55 menit lalu -
Kondisi Terkini Kebakaran di Solo, 12 Rumah Hangus, Petugas Berjibaku Berjam-jam
53 menit lalu -
Cara Menghilangkan Iklan di HP Android, Semenit Juga Kelar
24 menit lalu -
Damkar Evakuasi Ular Weling di Tajurhalang Bogor
23 menit lalu -
Ternyata Inilah yang KPK Dalami dari Febri Diansyah dan Rasamala, Ada soal Dokumen
25 menit lalu -
Anak Tusuk Ayah di Depok, Polisi: Pelaku Menusuk Korban Dengan Pisau Dapur
25 menit lalu -
Warga Joyosudiran Solo yang Mengungsi Akibat Kebakaran Dipastikan Aman
21 menit lalu -
Newly Approved Malaria Vaccine Could Save Millions of Lives
24 menit lalu -
Welber Halim Jardim Sudah Gabung TC Timnas Indonesia U-17 di Jerman!
25 menit lalu -
Terungkap! Ini Kandidat Kuat Pengganti Sergio Perez di Red Bull Racing pada F1 2024
22 menit lalu
0
Pura Beji Kebakaran, Ternyata Prank

NEGARA,
Pemadam Kebakaran (Damkar) pada Satpol PP Jembrana menerima laporan kebakaran di Pura Beji Desa Adat Yehembang, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Minggu (4/6) pagi. Namun begitu petugas turun ke lokasi, ternyata laporan itu adalah laporan palsu alias prank belaka.
Dari informasi, laporan kebakaran palsu itu, dilaporkan seorang warga yang menghubungi langsung telepon kantor Damkar Jembrana pada sekitar pukul 10.17 Wita. Dalam laporannya, oknum warga itu menyatakan ada kebakaran di Pura Beji Yehembang. Namun saat ditanya identitas, sang penelepon yang seolah-olah sedang kondisi panik itu bergegas mematikan sambungan teleponnya.
Begitu menerima laporan tersebut, petugas dengan 2 armada mobil pemadam dan 2 armada mobil tangki langsung diterjunkan ke lokasi. Sayangnya, petugas yang telah sigap menindaklanjuti laporan oknum warga, itu ternyata kena prank. Saat tiba di lokasi, tampak situasi di pura setempat sepi dan tidak ada kebakaran seperti yang dilaporkan orang tak dikenal (OTK) tersebut.
Kasatpol PP Jembrana I Made Leo Agus Jaya, Minggu kemarin, mengaku sangat menyesalkan ulah oknum masyarakat yang membuat laporan kebakaran palsu tersebut. Terlebih yang dipakai objek dalam laporkan kebakaran palsu itu adalah tempat suci.
Dirinya pun mengaku akan menyikapi secara serius ulah oknum masyarakat itu dengan berencana membuat laporan ke Polisi. "Kita akan laporkan kepada pihak yang berwajib. Kita harapkan ada efek jera. Biar warga masyarakat tidak main-main dengan hal-hal yang prinsip. Mudah-mudahan nanti bisa terlacak nomornya," ujar Leo.
Sebelum melapor ke polisi, Leo mengaku, akan berusaha mengecek ke pihak Telkom untuk mendapatkan nomor telepon pelaku. "Besok (hari ini, red) kami coba minta print out nomor telepon di jam tersebut. Mudah-mudahan ada, dan nomornya itu kita akan pakai dasar laporan," ucap Leo.
Menurut Leo, masyarakat harusnya sudah paham masalah laporan kebakaran bukanlah hal yang bisa dijadikan untuk bahan candaan ataupun sekadar perbuatan iseng. Mengingat kebakaran termasuk peristiwa kedaruratan yang dapat membahayakan keselamatan masyarakat maupun petugas Damkar. 7ode
Sumber: Nusabali
Berita Terkait
Berita Populer Dari Nusabali