-
Malaysia Disebut Sengaja Gagal Lolos ke Semifinal Piala AFF U-16 2022 karena Takut Ketemu Timnas Indonesia U-16
38 menit lalu -
Menilik Kepribadian Kelahiran 9 Agustus 2022: Berjiwa Independen, Sangat Murah Hati
33 menit lalu -
Timnas U-16 Indonesia Waspadai Satu Hal dari Myanmar
43 menit lalu -
BI : Ekonomi Bali Semakin Menguat
59 menit lalu -
Satpol PP dan BC Sita 67 Bungkus Rokok Ilegal
40 menit lalu -
Profil FC ViOn Zlate Moravce, Klub Anyar Egy Maulana Vikri yang Pernah Diperkuat Bek Inter Milan
28 menit lalu -
Catat nih, 5 Lokasi Layanan SIM Keliling di Jakarta Hari Ini, Selasa 9 Agustus 2022
14 menit lalu -
Borussia Dortmund Resmi Dapatkan Pengganti Sebastien Haller
35 menit lalu -
Brigadir RR Tersangka, Apa Peran Ajudan Istri Ferdy Sambo Itu? Brigjen Andi Singgung 2 Alat Bukti
33 menit lalu -
PKS Sumbar Punya Dewan Pakar, Irwan Prayitno Sebut Peluangnya Jadi Kepala Daerah Besar
29 menit lalu -
Pentolan PSHT Malang Raya Angkat Bicara, Kecewa dengan Ulah Oknum Pesilat
22 menit lalu -
Thailand vs Vietnam Diminta Main Mata di Semifinal Piala AFF U-16 2022, Disebut Tak Tega Saling Menyerang!
14 menit lalu
Ramalan Denny Darko Mengejutkan, Polemik Ganjar-Puan Dibongkar

GenPI.co - Polemik antara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan PDIP masih ramai menjadi perbincangan hangat.
Publik pun menduga adanya perselisihan antara Ketua DPR RI Puan Maharani dengan Ganjar Pranowo.
Melihat kondisi itu, Denny Darko lantas meramal apa yang sebenarnya terjadi antara kedua tokoh PDIP tersebut.
Menurut dia, elektabilitas Ganjar lebih tinggi dari Puan Maharani untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Ganjar akan selesai masa jabatan sebagai gubernur pada 2023, dan setahun setelah itu Pemilu. Mengukur kekuatan, elektabilitas Ganjar jauh lebih tinggi dari Puan," ungkap Denny Darko di YouTube-nya, dikonfirmasi GenPI.co, Minggu (30/5/2021).
Denny menjelaskan Puan Maharani harus takut pada satu hal, yang mana pada 2014 terjadi polemik yang serupa.
Pada 2014, kata Denny, elektabilitas Joko Widodo lebih tinggi daripada Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Dengan demikian, Puan Maharani wajib mewaspadai hal itu akan terulang kembali pada 2024 mendadak.
"Pencalonan Jokowi waktu itu dianggap sebagai perusak tradisi di Indonesia, yang mana biasanya yang dicalonkan ialah pemimpin atau pemilik partai," jelasnya.
Namun, Jokowi mamu memanfaatkan media sosial untuk mengangkat elektabilitas dan popularitasnya sendiri.
Denny lantas menuturkan Ganjar Pranowo bisa saja bakal menjadi sebagai penerus estafet dari Presiden Jokowi.(*)
Simak video pilihan redaksi berikut ini: